DENPASAR, BALIPOST.com – Kondisi berbagai negara yang kini mengalami lonjakan kasus COVID-19 menjadi perhatian Presiden Joko Widodo. Presiden, kata Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto, meminta agar situasi ini menjadi perhatian terutama karena Indonesia sudah membuka kunjungan internasional.
Disebutkan Airlangga yang juga merupakan Menteri Koordinator Perekonomian ini, kajian terhadap Vaccinated Travel Lane (VTL) terus dilakukan namun pemerintah terus memonitor tingkat kasus di berbagai negara. Sebab, bila dilihat dengan berbagai negara lain, posisi Indonesia relatif lebih baik.
“Seperti misalnya dengan kasus per seratus ribu penduduk, Indonesia hanya satu. Thailand per seratus ribu penduduk 89, Singapura per seratus ribu penduduk ada 454, Malaysia per seratus ribu ada 127, dan Australia ada 51 kasus per seratus ribu penduduk. Sehingga tentu kita terus memonitor sebelum pembukaan dengan negara-negara lain,” paparnya, Senin (15/11).
Di Indonesia, penanganan pandemi COVID-19 secara nasional terus menunjukkan perbaikan. Airlangga usai mengikuti rapat terbatas (ratas) terkait penanganan COVID-19 dipimpin Presiden Joko Widodo, memaparkan angka reproduction rate (Rt) secara nasional sudah di bawah 1. “Jadi kalau kita bicara di Kalimantan 0,9, di Sumatera 0,8, Maluku di angka 1, Papua 0,98, Nusa Tenggara di 0,98, Sulawesi di 0,95, di Jawa 0,95, sedangkan Bali 0,98,” katanya merinci.
Dalam keterangan virtualnya disaksikan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, ia juga mengatakan bahwa kasus aktif COVID-19 secara nasional per 14 November mencapai 9.018 kasus. Ini sudah turun dari puncaknya 24 Juli lalu.
Konfirmasi kasus harian di seminggu terakhir mencapai 384 kasus. Per 14 November tambahan kasus mencapai 359 kasus dengan jumlah kasus di luar Jawa-Bali mencapai 135 kasus.
Sedangkan dalam 7 hari terakhir, kasus hariannya rata-rata 117 kasus. “Tren penurunan konsisten. Kasus aktif per 14 November ada 1.339 kasus atau 0,31 persen dari kasus nasional. Dan dibandingkan puncaknya pada 6 Agustus turun 98 persen. Tingkat kematian sebesar 3,12 persen dan kesembuhan 96,57 persen,” papar Koordinator PPKM Luar Jawa-Bali ini.
Proporsi kasus harian di luarJawa-Bali mencapai 39,9 persen dari total kasus. Sedangkan kasus aktif sebesar 48,1 persen dari kasus aktif nasional.
Dari segi asesmen, di luar Jawa-Bali tidak ada provinsi yang menjalani PPKM Level 4. Di level 3 ada beberapa provinsi. Sedangkan 25 provinsi menjalani level 2 dan 2 provinsi di level 1.
Capaian vaksinasi dosis 1 di luar Jawa-Bali disebutkan Airlangga ada di level memadai. Untuk pelaksanaan PPKM Level 3 ada di 5 kabupaten/kota, yaitu Tana Tidung, Gayo, Gayo Luwes, Sorong, Subu Salam, dan Teluk Bintuni. Di level 2 ada 207 kabupaten/kota, sedangkan di level 1 terdapat 174 kabupaten/kota.
Khusus di Lombok, seluruh kabupaten/kota ada di level 1. Target vaksinasi dengan adanya penyelenggaraan World Superbike (WSBK) sebesar 70 persen. Sekarang ini hanya Lombok Timur yang 68,99 persen. “Sisanya sudah di 70 persen,” paparnya. (Diah Dewi/balipost)