Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Karangasem, I Wayan Ardika. (BP/Dokumen)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Dugaan praktik permainan oknum petugas pos portal galian C dengan para sopir ditemukan di lapangan. Kondisi itu membuat pendapatan pajak dari sektor pajak mineral bukan logam dan batuan (MBLB) belum optimal karena masih terjadinya kebocoran.

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Karangasem, I Wayan Ardika, mengatakan kebocoran pajak MBLB hingga saat ini masih terjadi. Hal itu disebabkan permainan antara penjaga portal dengan para sopir truk pengangkut material galian C.

Baca juga:  Hampir 65 Persen Lahan Parkir Pesawat di Bandara Ngurah Rai untuk Tamu Negara KTT G20

“Kita sudah telusuri secara langsung ke lapangan. Dan memang kita temukan adanya permainan dilakukan oleh petugas portal dan sopir truk, sehingga membuat pajak yang didapat masih belum optimal karena masih ada kebocoran yang terjadi,” ucapnya belum lama ini.

Untuk mencegah kebocoran, ia mengatakan akan menggunakan portal berbasis digital. Diakui, pihaknya berulang kali melakukan rapat dengan DPRD Karangasem, membahas persoalan itu.

Baca juga:  Januari-Mei 2024, Kinerja Bank BPD Bali Tumbuh Positif

Bahkan wacana pembangunan pos portal berbasis digital kerap muncul di setiap kesempatan rapat kerja. Karena, pos portal digital diyakini dapat meminimalisir praktik kecurangan yang diduga kerap terjadi di lapangan.

“Langkah pemerintah membangun pos portal berbasis digital kemungkinan dilakukan pada 2022. Karena saat ini kita masih lakukan penjajakan dengan bank daerah terkait sistemnya. Kemungkinan seperti tol gate,” kata Ardika. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Dua Sektor Ini, Penyumbang Ekspor di Jembrana
BAGIKAN