Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Menyambut Natal dan Tahun Baru (Nataru), Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi mengatakan pihaknya menyiagakan sebanyak 3.800 personel di seluruh Indonesia. Total akan ada 6 ribu personel SAR yang dilibatkan dengan dibantu dari TNI dan Polri dan pemerintah daerah.

Henri menyebutkan untuk di Bali, akan disiapkan puluhan personel yang disebar di 4 pos. Termasuk, yang ada di Nusa Penida.

Personel Basarnas akan dibantu dengan potensi yang ada seperti TNI-Polri dan petugas pemadam kebakaran.

Baca juga:  Beringin Puluhan Tahun Tumbang ke Danau Batur

Lebih lanjut dikatakan Alfiandi, Rabu (17/11), selama Nataru, yang menjadi fokus atensi pihak Basarnas adalah di perairan. Pasalnya sekitar 80 persen kecelakaan atau kondisi membahayakan memang terjadi di perairan.

Oleh karenanya, pihaknya akan mempersiapkan terutama Kapal serta peralatan-peralatan yang mendukung untuk memberikan pertolongan atau penyelamatan  di perairan. “Secara statistik, sebesar 80 persen kejadian itu terjadi di laut,” ucapnya.

Meski fokus pada kasus di perairan, pihak Basarnas kata dia juga akan mengatensi Pegunungan. Karena menurutnya, banyak yang melakukan perjalanan atau hiking ke gunung saat perayaan Tahun Baru.

Baca juga:  Warga Payuk Ditemukan Meninggal di Parit

Untuk mereka yang mau mendaki gunung, pihaknya menyarankan agar wajib membawa peluit. Sehingga apabila tersesat, akan lebih mudah menemukannya. “Orang yang tidak bisa teriak, tinggal semprit aja, sehingga mudah mencarinya. Tahun baru rata-rata orang ingin itu (mendaki-red). Untuk itu kecelakaan di air dan di pegunungan, itulah yang kami fokuskan saat Nataru nanti,” bebernya.

Terkait penanganan kecelakaan di air, selama ini menurutnya untuk proses pencarian masih dilakukan secara manual. Namun ke depan pihaknya akan menyiapkan peralatan canggih, yang bisa mendeteksi keberadaan orang sampai 25-50 meter.

Baca juga:  Jelang Natal, Peningkatan Arus Penumpang Mulai Terjadi di Bandara Ngurah Rai

Alat ini, kata dia, dinamakan Aqua Eye, yang fungsinya seperti sonar atau radar. Saat pencarian orang tenggelam, alat ini akan dipancarkan di sekitar area.

Bila ada benda mencurigakan, begitu alat ini menunjukkan tanda menyilang maka dipastikan itu adalah manusia. “Peralatan ini, kami harapkan akhir tahun ini sudah ada,” harapnya. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN