Boat danau batur. (BP/Ina)

BANGLI, BALIPOST.com – Dinas Perhubungan Kabupaten Bangli sudah tidak lagi memberikan layanan transportasi boat bagi warga tiga desa, Terunyan, Abang Batudinding dan Abang Songan yang terdampak longsor. Layanan ini dihentikan sejak 5 November.

Pelayanan dihentikan karena berdasarkan kajian, akses jalur darat sudah layak dilalui kembali. Selama memberikan pelayanan, Dishub mengeluarkan puluhan juta rupiah untuk biaya sewa boat.

Kadishub Bangli I Gede Redika mengatakan pelayanan transportasi tersebut diberikan pihaknya sejak bencana longsor terjadi 16 Oktober lalu. Boat yang digunakan untuk memfasilitasi warga menyebrangi danau, disewa dari koperasi penyeberangan di Dermaga Kedisan.

Baca juga:  Pembiaran Joged Porno Harus Dihentikan, Tindak Tegas!

Redika menyebut, selama memberikan pelayanan, akitiftas penyebrangan di Danau Batur tercatat sebanyak 213 kali. Dalam sehari aktivitas penyebrangan rata-rata 10 kali.

Selain mengantar warga, penyebrangan dilakukan untuk kepentingan mengantar bantuan sembako. Disebutkan dari aktivitas itu, biaya sewa yang dikeluarkan Dishub mencapai Rp 53.250.000.

Redika mengaku pihaknya sudah membayar biaya sewa ke pihak koperasi dengan dana APBD. Sebagaimana yang diketahui bencana longsor yang dipicu gempa beberapa waktu lalu menyebabkan tiga desa yakni Terunyan, Abang Batudinding dan Abang Songan, Kintamani terisolir. Material longsor menimbun akses jalan, satu-satunya yang bisa dilalui warga untuk keluar masuk desa adalah dengan melalui jalur penyebrangan danau. (Dayu Swasrina/balipost)

Baca juga:  Diprotes Warga, Kutuh Tetap Lanjutkan Pembangunan Tempat Pengolahan Sampah
BAGIKAN