Salah satu pedagang sedang duduk menunggu pembeli. Desa Adat Kuta akan menata pedagang di pantai. (BP/Hendri Febriyanto)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Kawasan Pantai Kuta dengan bentangan pantai sepanjang 4 km, memang menjadi tempat favorit bagi wisatawan, baik mancanegara maupun domestik. Namun demikian, dengan banyaknya jumlah pedagang di Pantai Kuta, sering terjadi persaingan antarmereka.

Bahkan ada sejumlah pedagang berebut pembeli. Terkait hal itu, Pihak Desa Adat Kuta, Kabupaten Badung berencana menata pedagang yang ada.
Dari total ribuan jumlah pedagang yang sebelumnya
berjualan, akan didata ulang.

Menurut Bendesa Adat Kuta, Wayan Wasista, pedagang yang tercatat saat ini ada sebanyak 1.168 pedagang. Namun selama pandemi ini, jumlah itu mulai dikurangi.

Baca juga:  Prajurit Lanud I Gusti Ngurah Rai Gelar Latihan Menembak

Saat ini total pedagang yang tercatat berjualan di kawasan pantai tersebar di sepanjang bentang pantai, sebanyak 400-an pedagang. “Di sepanjang pantai (4 km), dulu ada sebanyak 1.168 pedagang. Sekarang saat pandemi tercatat 400-an pedagang,” kata Wasista, Kamis (18/11).

Lebih lanjut menurut Wasista, setelah nantinya dilakukan penataan pantai yang diperkirakan akan dimulai 2022, pihaknya akan mulai menata pedagang ini. Jumlah pedagang yang sebelumnya seribuan lebih, akan diatur kembali dan maksimum akan ada 600 sampai 700-an pedagang.

Baca juga:  Wapres Lepas Tukik di Pantai Kuta

Ini kata dia, akan tersebar di seluruh lokasi dari betangan pantai. Tentu penataan ini akan dilakukan untuk menghindari persaingan yang tidak sehat yang selama ini terjadi. Karena sebelumnya, terkadang
satu orang wisatawan yang berkunjung, direbut banyak pedagang.

Ini tentu kurang baik, apalagi sampai hal itu disebar di sosial media. ”Nanti kita ketatkan lagi dan jangan
sampai seperti itu lagi. Pelan-pelan kita edukasi. Penataan terhadap pedagang ini sejalan dengan rencana penataan kawasan Pantai Kuta yang akan dimulai tahun 2022,” bebernya.

Baca juga:  Rp 2,3 M Belum Cukup untuk Karangasem Tampil Maksimal di PKB

Terkait dengan telah dibukanya penerbangan internasional, Wasista mengatakan hingga saat ini
memang masih belum ada kunjungan wisman. Meski
kunjungan wisatawan domestik sudah ada, namun
jumlahnya belum terlalu banyak.

Dengan sudah adanya kunjungan ke Pantai Kuta, penerapan protokol kesehatan baik pengunjung
maupun pedagang di Kuta terus dipantau. Terutama
terkait penggunaan masker dan kerumunan. Bahkan,
pihaknya juga terus mengingatkan baik melalui petugas maupun melalui pengeras suara. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN