SINGARAJA, BALIPOST.com – Jalur wisata di Desa Munduk, Kecamatan Banjar nyaris tidak bisa dilalui kendaraan dari dua arah. Ini menyusul badan jalan di kawasan itu tertimbun longsor akibat hujan deras mengguyur, Jumat (19/11).
Bongkahan tanah dan batu berserakan di jalan. Bahkan, jalan ini nyaris tidak bisa dilalui karena ada aliran air menghanyutkan lumpur.
Kepala Pelaksana Harian (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng Putu Asriyadi Pribadi membenarkan telah terjadi tanah longsor di Desa Munduk. Ariyadi menyebut, sebelum kejadian hujan deras terjadi di seputaran Desa Munduk hingga petang hari.
Derasnya hujan itu menyebabkan tanah warga, tepatnya di Tikungan Tanah Barak, Banjar Dinas Taman longsor. Tak pelak, bongkahan tanah, batu berukuran besar hingga aliran lumpur itu menutup jalan.
Kondisi itu berlangsung cukup lama, sehingga menyebabkan pengendara kesulitan melintas. “Kejadiannya saat hujan deras, material longsor itu menutup jalan dan diikuti aliran lumpur hingga mengalir di jalan, untungnya saat kejadian lalu lintas sepi sehingga tak terjadi korban jiwa,” katanya.
Ia menambahkan, pascakejadian itu, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD bersama aparat kepolisian, perangkat desa dan warga gotong royong untuk membersihkan material longsor. Hanya saja, saat itu hujan masih deras sehingga pembersihan belum maksimal, karena masih menunggu hujan reda.
Hingga berita diturunkan, banjir lumpur itu mulai surut dan jalan mengering. Bongkahan tanah dan batu juga telah dibersihkan, sehingga sepeda motor dan kendaraan roda empat sudah bisa melintas. “Sudah kami tangani dan jalan sudah kembali normal, namun kami himbau agar tetap waspada dan pengendara agar hati-hati melintas karena cuaca buruk bisa saja memicu hujan deras dan bencana tanah longsor,” tegasnya. (Mudiarta/balipost)