JAKARTA, BALIPOST.com – Kejuaraan dunia Esports World Championship 2022 akan digelar di Bali. Sebanyak 120 negara dengan lebih dari 1 juta peserta diperkirakan berpartsipasi.
Dikutip dari Kantor Berita Antara, Presiden Federasi Esports Internasional (IESF) Vlad Marinescu mengatakan, 120 negara tersebut adalah negara-negara yang telah menjadi member IESF saat ini. Meski begitu, IESF setiap harinya terus menerima aplikasi anggota baru dari berbagai negara.
“Kami mengharapkan lebih dari satu juta peserta dari 120 negara. Ini adalah acara terbesar di planet ini, dan dari sana kami terus berkembang, dan yang ingin saya sebutkan adalah 120 negara adalah anggota federasi nasional IESF, jumlah ini terus bertambah setiap hari,” kata Marinescu dalam konferensi pers virtual, Jumat (19/11).
“Kami menerima aplikasi saat ini dalam proses, sehingga jumlahnya akan lebih dari 120 negara. Target kami adalah mencapai 150 negara.”
General Secretary IESF Boban Totovski mengungkapkan panitia pelaksana akan dibentuk usai IESF Ordinary General Meeting di Eliat, Jumat, yang merupakan acara pengumuman Indonesia sebagai tuan rumah kejuaraan esport ke-14 itu. IESF 14th Esports World Championship 2022 akan diselenggarakan di Nusa Dua pada 20-27 November 2022.
Sebelum babak final tersebut digelar, Totovski mengungkapkan tugas pertama panitia pelaksana adalah finalisasi dengan para publisher untuk menentukan game-game apa saja yang akan dipertandingkan di IESF Esports World Championship 2021 Bali. “Panitia lokal akan dibentuk setelah kami menyelesaikan bagian resmi pengumuman, dan tugas pertama panitia lokal adalah finalisasi kesepakatan untuk game, yang ditargetkan pada akhir tahun. Kami akan bekerja bersama-sama sehingga pada tahun baru game-game yang akan dipertandingkan dapat diumumkan,” kata Totovski.
Setelah pengumuman game yang akan dipertandingkan, Totovski mengatakan, proses kualifikasi akan dimulai. Langkah pertama adalah federasi esport di masing-masing 120 negara anggota IESF akan melakukan kualifikasi nasional yang akan berlangsung mulai Januari hingga akhir Mei.
Selanjutnya, pada Juli hingga September, IESF dari masing-masing kontinental, yakni Eropa, Afrika, Asia dan Amerika akan melakukan kualifikasi regional.
Setelah bertanding di tingkat regional, semua pemenang dari negara-negara berdasarkan wilayahnya akan kembali berkompetisi untuk memperebutkan tempat menuju final di Bali.
“Di Bali, tiga hari pertama semua tim dari semua negara akan bermain karena ini akan menjadi acara esports terbesar di dunia, semua negara akan datang ke sana dan semua pemain akan datang ke sana,” kata Totovski.
“Ini menjadi tantangan besar bagi kami, tetapi ini akan tercatat dalam sejarah,” imbuhnya. (kmb/balipost)