TABANAN, BALIPOST.com – Pemerintah Provinsi Bali melarang pesta kembang api untuk merayakan Tahun Baru 2022. Hal ini diungkapkan Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Ardhana Sukawati, Sabtu (20/11).
Dikutip dari Kantor Berita Antara, ia mengatakan larangan ini sejalan dengan pemerintah pusat yang melarang pelaksanaan acara tahun baru, guna mencegah peningkatan kasus COVID-19. “Untuk pesta kembang api, sejak pandemi COVID-19 melanda Indonesia, termasuk Pulau Bali, kami melarang adanya pesta kembang api saat perayaan pergantian tahun atau malam tahun baru, sampai sekarang,” kata pria yang akrab disapa Cok Ace setelah menghadiri peringatan 75 tahun Perang Puputan Margarana di Tabanan.
Meski pemerintah membuat aturan larangan perayaan tahun baru, Pemprov Bali tetap melaksanakan perayaan pergantian tahun di wilayahnya. Namun, aturan ketat mengenai jumlah warga dan wisatawan yang hendak merayakan pergantian malam tahun baru di Pulau Dewata akan diberlakukan.
Menurut Cok Ace pada acara pergantian malam tahun baru nanti, jumlah warga dan wisatawan yang merayakannya malam pergantian tahun baru di objek wisata dan tempat umum lainnya akan dibatasi hingga 50 persen. Pembatasan jumlah tersebut sebagai upaya untuk menghindari penularan COVID-19.
Selain itu, prokes di tempat perayaan malam pergantian tahun baru juga akan diperketat. Wagub berharap pembatasan aturan pengetatan Natal dan Tahun Baru di Bali tidak mengurangi upaya pelaku ekonomi meningkatkan usaha di pergantian tahun ini.
“Guna menghindari penyebaran COVID-19, teman-teman di pariwisata dan Satgas COVID-19 akan memantau jalannya perayaan Natal dan Tahun Baru dari aturan prokes dan jaga jarak para warga dan wisatawan yang merayakan malam pergantian tahun itu,” katanya. (kmb/balipost)