GoldCoin meluncurkan GoldCoin Academy di Bali pada 19 November 2021. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – GoldCoin secara resmi menghadirkam program terbarunya, GoldCoin Academy pada 19 November 2021. Acara dihadiri oleh sekitar 50 undangan.

Turut hadir, Rizky Adam sebagai Chairman GoldCoin Development International, Anik sebagai pemilik Yayasan AMI, Nyoman Santiyadnya sebagai perwakilan Lembaga Pusat Kurikulum, Ketua Harian Koperasi dan jajaran manajemen koperasi, jajaran manajemen PT. Bali Token, jajaran manajemen PT. Goldkoin Savelon Internasional, jajaran manajemen PT. Vege Token, jajaran manajemen PT. Goldcoinminer, serta unit ISO. Acara ini juga dihadiri oleh para kanwil seluruh Indonesia, termasuk Kanwil Bali, Kancab Singaraja, dan Kanwil Pekanbaru. Sembilan assessor utama GoldCoin dan Assessor Trainer Basic Trading GoldCoin juga turut memeriahkan acara launching sekolah trading GoldCoin Academy ini.

GoldCoin Academy adalah salah satu program sekolah trading yang diadakan oleh GoldCoin. Program ini merupakan program pendidikan perdagangan aset digital yang dilaksanakan dengan bantuan assessor atau guru trading aset digital yang telah berpengalaman.

Keberadaan akademi ini bertujuan membantu masyarakat memahami blockchain dan aset digital dengan lebih baik, khususnya masyarakat dari kalangan milenial. Disasarnya kalangan milenial untuk masuk akademi ini bukan tanpa sebab.

Baca juga:  Solusi bagi Masyarakat Bali, Jangan Takut dengan Krematorium
Suasana peluncuran GoldCoin Academy di Denpasar pada 19 November. (BP/Istimewa)

Belakangan ini kaum milenial melirik aset digital sebagai peluang yang menguntungkan dan cukup menjanjikan. Sayangnya, tidak banyak orang yang memahami bagaimana cara memanfaatkan aset digital.

Padahal, selain memiliki potensi keuntungan yang besar, aset digital juga memiliki risiko yang cukup besar. Karena itu, diperlukan pemahaman yang baik mengenai aset digital agar bisa mendapatkan hasil sesuai dengan harapan, khususnya dalam sistem teknologi blockchain.

Apalagi, perkembangan aset digital beberapa tahun terakhir menunjukkan prospek yang menjanjikan. Tidak menutup kemungkinan di masa depan akan banyak bidang industri yang menggunakan sistem blockchain.

Diharapkan masyarakat bisa mendapatkan pemahaman yang lebih menyeluruh mengenai sistem teknologi blockchain. Sehingga, menjalankan trading aset digital tidak lagi terlihat asing dan rumit.
Sebagai permulaan, program ini akan langsung dibuka oleh sembilan orang Assessor utama GoldCoin. Para assessor ini akan membantu masyarakat dari berbagai kalangan untuk mengenal dunia teknologi dengan lebih baik terutama teknologi yang berkaitan dengan sistem blockchain dan aset digital.

Nantinya, GoldCoin Academy akan mengadakan empat program jurusan dengan 162 modul kurikulum. Empat jurusan yang tersedia adalah Jurusan Crypto Trader Profesional, Jurusan Koin dan Token, Jurusan Digital Marketing, dan Jurusan Digital Fundraising.

Baca juga:  Tarik Pengguna Web2 ke Web3, Peran Influencer Makin Strategis

Mengenal Blockchain dan Aset Digital

Blockchain sering disebut sebagai buku besar digital. Ada banyak keuntungan dalam menggunakan sistem blockchain, salah satunya adalah sulitnya membuat perubahan. Setelah suatu transaksi tercatat, akan sulit untuk mengubahnya. Sehingga, sistem ini tidak mudah diretas.

Penciptaan blockchain sendiri hampir bersamaan dengan Bitcoin. Sistem ini menggunakan sistem desentralisasi, permanen, dan bersifat publik. Blockchain digunakan untuk merekam segala aktivitas pembuatan dan distribusi bitcoin.

Banyak orang yang sering keliru antara blockchain dan Bitcoin. Padahal, merupakan dua hal yang sangat berbeda.

Bitcoin adalah salah satu jenis aset digital, sementara blockchain adalah sistem yang dikembangkan seperti buku besar. Namun, setiap orang bisa melacak dan memiliki akses ke dalam buku besar tersebut.

Suasana pembukaan GoldCoin Academy yang berlangsung pada 19 November 2021. (BP/Istimewa)

Keunggulan sistem blockchain adalah pada teknologi keamanan yang terdistribusi, sehingga, terdapat beberapa karakteristik unik yang dimiliki sistem ini. Seperti, adanya hash kriptografi, ledger yang tidak dapat diubah, jaringan yang bersifat P2P, dan adanya protokol konsensus.

Dengan memahami karakteristik tersebut, akan lebih mudah bagi Anda memahami sistem Bitcoin. Sebenarnya teknologi blockchain ini bukan hanya bisa digunakan pada Bitcoin saja, juga berbagai bentuk aset digital lainnya. Termasuk ethereum.

Baca juga:  PLN Minta Pengungsi Jangan Bawa TV dan Kulkas

Memahami sistem dan teknologi di blockchain dapat membantu Anda mengenal criptocurrency dengan baik. Sehingga, saat masuk ke dunia crypto, Anda tidak hanya sekedar menebak-nebak.

Memahami hal-hal terkait blockchain dan aset digital seringkali cukup membingungkan. Apalagi jika masih pemula. Ada banyak istilah dan ungkapan asing yang belum banyak dikenal. Namun, setelah memahami hal-hal tersebut, sistem teknologi blockchain dan aset digital akan terlihat lebih sederhana.

Kegiatan peluncuran GoldCoin Academy juga dibarengi dengan mengunjungi panti asuhan sekitar. Donasi berupa pemberian makan siang disalurkan ke tiga panti asuhan, yaitu Panti Asuhan Darma Jati 2, Panti Asuhan Bina Eklisia, dan Panti Asuhan Tat Twam Asi.

Melalui berbagi makanan ini, GoldCoin Academy menunjukkan pentingnya spirit berbagi dan nilai-nilai kebermanfaatan ke sesama. Acara launching ini, ditutup doa bersama untuk kesuksesan GoldCoin Indonesia dan GoldCoin Academy, sehingga GoldCoin ke depan dapat terus bermanfaat dan menjadi akademi terbaik di Indonesia. (Adv/balipost)

BAGIKAN