GIANYAR, BALIPOST.com – Hujan lebat yang terjadi di wilayah Gianyar mengakibatkan terjadinya musibah tanah longsor di Br. Begawan, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, pada Kamis siang (25/11) sekitar pukul 14.00 WITA. Dalam peristiwa ini, dua orang meninggal dan dunia dan seorang lagi masih dicari.
Menurut Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Denpasar (Basarnas Bali) Gede Darmada, S.E.,M.A.P, dalam rilisnya, pada awalnya terdapat 6 orang yang rafting di Sungai Ayung. Tiga orang dilaporkan selamat, dua orang meninggal dunia, dan satu orang masih dalam pencarian.
Ia mengungkapkan Basarnas Bali menerima laporan kejadian dari Andi, salah satu keluarga korban yang berada di lokasi. “Benar kami terima laporan sekitar pukul 14.55 WITA bahwa ada korban tertimpa tanah longsor di Desa Kedewatan Gianyar, ” jelas Darmada.
Dijelaskan, longsor terjadi ketika seluruh korban usai melakukan aktivitas rafting. “Banyaknya material longsor mengakibatkan korban sulit menghindar,” katanya.
Dari keenam korban, empat orang merupakan satu keluarga. Yakni Martin Indrawijaya (L) 42 suami (selamat), Finna Lianty (P) 38 istri (selamat), Julius Hans Wijaya yang merupakan anak dari keluarga ini dinyatakan meninggal, sedangkan Marvel Sanjaya (8) masih dalam pencarian. Semua korban beralamat di Tangerang, Banten.
Dua orang korban lainnya merupakan seorang WNI atas nama Nuryanti (36) yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan seorang WNA asal Swedia, Cleas Henry Jinback (55) dilaporkan selamat.
Seluruh korban yang selamat dan meninggal dunia dievakuasi oleh tim SAR gabungan dan selanjutnya dibawa menuju Rumah Sakit Umum Payangan, Gianyar. Beberapa unsur SAR Gabungan yang ikut terlibat dalam Operasi Pencarian dan Pertolongan diantaranya Basarnas Bali, Dit SAR Sabhara Polda Bali, Polsek Payangan, BPBD Kabupaten Gianyar, TRC Gianyar, PMI Gianyar, Tim Medis RSU Payangan dan masyarakat setempat. (Wirnaya/balipost)