Salah satu kantor co-location SenyuM. (BP/Dokumen BRI)

JAKARTA, BALIPOST.com – BRI bersama dengan Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM) yang tergabung dalam Holding Ultra Mikro (UMi) terus mengakselerasi produk dan layanan UMi di tengah masyarakat. Salah satunya adalah melalui co-location Sentra Layanan Ultra Mikro (SenyuM) yang merupakan kantor satu atap antara BRI-Pegadaian-PNM.

Direktur Bisnis Mikro Supari mengungkapkan bahwa sejak diresmikan pada September 2021 lalu, setidaknya telah terdapat 150 kantor co-location SenyuM yang tersebar di seluruh Indonesia. Pencapaian ini lebih tinggi dari target awal yang ditetapkan, dimana awalnya BRI menargetkan hingga akhir tahun ini terdapat 100 kantor SenyuM.

Perbedaan utama antara kantor co-location dibanding kantor BRI Unit biasa yakni nasabah Pegadaian dan PNM dapat bertransaksi sekaligus menabung di kantor yang sama. Begitu pula sebaliknya bagi nasabah BRI yang ingin melakukan gadai atau membuka tabungan emas bisa di co-location SenyuM.

Baca juga:  Dari Modus Baru Gepeng di Kuta hingga Gempa Garut Rusak Rumah di Cianjur

Co-location SenyuM tersebut merupakan upaya BRI untuk terus mengakselerasi inklusi keuangan. Keberadaan co-location SenyuM yang merupakan integrasi layanan dalam “satu atap” melalui joint branding SenyuM tersebut telah memberikan banyak kemudahan.

Co-location SenyuM dapat membuka jangkauan seluas-luasnya bagi pelaku usaha Ultra Mikro untuk mendukung peningkatan kapabilitas usahanya. Untuk mendorong sinergi bisnis dan perluasan akses, Supari mengatakan bahwa ketiga entitas akan memacu perluasan (scale up) hingga 1.000 co-location SenyuM di tahun 2022 yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.

Baca juga:  BRI Borong 5 Penghargaan di Anugerah Humas Indonesia 2022

“Dengan mengakselerasi jaringan co-location SenyuM maka akan membuka akses keuangan formal kepada pelaku usaha berupa fasilitas permodalan dan kepemilikan produk keuangan, termasuk pada kalangan masyarakat pra-sejahtera,” jelas Supari.

Dukungan ini menggambarkan semangat BRI dalam mempercepat pencapaian indeks inklusi keuangan sebesar 90 persen di tahun 2024 serta dalam membangun ketangguhan pelaku usaha Kecil Menengah dan UMi.

Produk dan layanan co-location SenyuM dapat dinikmati masyarakat menjadi lebih lengkap dengan adanya produk BRI (KUR BRI, Tabungan Simpedes UMi, dan jasa perbankan lainnya), Pegadaian (Pinjaman Gadai dan Tabungan Emas), serta layanan back office untuk mendukung kebutuhan transaksional terhadap anggota kelompok PNM Mekaar.

Baca juga:  Jelang Nataru, BRI Siapkan Dana Rp 30,4 Triliun

“Terbukanya akses pembiayaan bagi segmen UMi akan memberikan fleksibilitas, efisiensi dan daya adaptasi yang baik bagi pengembangan usaha, sehingga ada ruang tumbuh bagi mereka. Selain operasional usaha, saya yakin saving capacity-pun ikut meningkat,” mbuh Supari.

Perluasan co-location SenyuM akan meningkatkan kapabilitas UMi Corner. Yaitu, kolaborasi lintas tenaga pemasar melalui aktivitas cross referral produk dan layanan BRI, Pegadaian, maupun PNM, sebagai upaya mengakselerasi inklusi dan literasi keuangan kepada masyarakat Ultra Mikro. Termasuk di dalamnya, pemberdayaan dalam rangka meningkatkan kapabilitas dan mewujudkan nasabah naik kelas.

Ke depan, SenyuM tidak hanya fokus melayani pembiayaan saja, namun pemberdayaan nasabah naik kelas juga menjadi sangat penting. (Adv/balipost)

BAGIKAN