MANGUPURA, BALIPOST.com – Menghadapi cuaca ekstrem seperti sekarang ini sulit mendeteksi terjadinya bencana alam. Seperti di wilayah Desa Kedewatan, Gianyar, dua peserta rafting tewas dan satu belum ditemukan akibat longsor.
Menyikapi kejadian ini, Polsek Abiansemal berkoordinasi dengan pengelola rafting supaya meningkatkan kewaspadaan. Selain itu juga dilatih tanggap bencana.
“Wilayah Kecamatan Abiansemal juga banyak tempat rafting. Sejak Covid-19 melanda, mereka tidak belum ada yang buka,” ucap Kapolsek Abiansemal Kompol Ruli Agus Susanto, Jumat (26/11).
Kompol Ruli mengaku telah mengerahkan Bhabinkamtibmas untuk berkomunikasi dengan pengelola rafting terkait menghadapi cuaca ekstrem saat ini. Selain itu, pelatihan tanggap bencana juga sudah dilakukan oleh pihak desa bersinergi dengan instansi terkait.
“Selain longsor, wilayah Abiansemal juga rawan pohon tumbang. Di aliran sungai banyak ada pohon besar, ini yang harus diwaspadai,” ucap Ruli.
Menurut Ruli, pihaknya intens melakukan komunikasi dengan aparat kecamatan dan desa. Jalinan komunikasi yang baik ini sangat efektif deteksi dan cegah gangguan kamtibmas sejak dini.(Kerta Negara/balipost)