Ilustrasi. (BP/tomik)

DENPASAR, BALIPOST.com – Denpasar menggelar Tes PCR terhadap sample siswa dan guru yang telah melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) sejak 11 November 2021. Hasilnya, ada puluhan siswa dan guru yang terkonfirmasi COVID-19.

Jubir Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Denpasar, Dewa Gede Rai, Senin (29/11), mengatakan terdapat 35 orang siswa dan guru di jenjang SD dan SMP yang terkonfirmasi. Dikatakan, bila dibandingkan jumlah yang siswa dan guru yang ikut tes PCR, persentase temuan sangat kecil.

Bahkan, diyakini yang positif tersebut belum tentu tertular di sekolah. Bisa saja mereka tertular di tempat lain, seperti rumah dan tempat umum lainnya. “Bila ada yang positif, aktivitas PTM dihentikan sementara. Artinya, selama 14 hari tersebut, mereka kembali belajar secara daring,” ujar Dewa Rai.

Baca juga:  Makin Turun, Kasus COVID-19 Nasional Bertambah di Bawah 5.000

Selain itu, mulai Senin, 29 November 2021 di SD/MI juga dilaksanakan Penilaian Akhir Semester (PAS) semester ganjil tahun pelajaran 2021/2022.  Berkenaan dengan hal tersebut, bagi kepala sekolah yang akan melaksanakan PAS secara PTM, agar membuat surat keterangan kepada Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar.

Selain penghentian PTM sementara, juga dilakukan sterilisasi di sekolah dengan penyemprotan desinfektan. “Siswa yang positif juga ada tindak lanjutnya dari Dinas Kesehatan, apa isolasi, ke RS atau bagaimana, tergantung kondisinya,” katanya.

Baca juga:  Lokasi Ibukota yang Baru Diumumkan, Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara

Sementara itu, dari data Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar sebanyak 1.470 siswa mengikuti tes swab PCR dari jenjang TK/PAUD, SD, dan SMP. Untuk jenjang TK/PAUD akan diikuti oleh 230 siswa dari 23 TK/PAUD di Kota Denpasar.

Masing-masing PAUD yang menjadi sampel tersebut diwakili oleh 10 orang siswa. Sedangkan untuk guru TK/PAUD sebanyak 69 orang dari 23 sekolah.

“Untuk jenjang SD diikuti oleh 1.000 siswa dari 25 SD yang tersebar di empat kecamatan. Satu SD sampel diwakili oleh 40 orang siswa,” katanya.

Sementara itu, untuk jenjang SMP akan diwakili oleh 240 siswa dari 8 SMP, dimana setiap SMP sampel diwakili oleh 30 orang siswa.

Baca juga:  Bertambah, Korban Jiwa Kompor Pembakaran Jenazah di Desa Selat

Tak hanya siswa yang dites, guru maupun pegawai sekolah juga akan mengikuti tes serupa. Dimana, untuk guru dan pegawai yang akan dijadikan sampel dalam tes ini sebanyak 479 orang.

Untuk jenjang SD diikuti oleh 250 orang dari 25 sekolah. Masing-masing sekolah diwakili oleh 10 guru maupun pegawai.

Sedangkan untuk SMP akan dilakukan tes kepada 160 orang guru maupun pegawai dari 8 SMP baik swasta maupun negeri. Untuk satu SMP sampel, diwakili oleh 20 orang guru dan pegawai. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN