SINGARAJA, BALIPOST.com – Meskipun penyebaran wabah Virus Corona (COVID-19) di Buleleng semakin landai, namun RSUD Buleleng tetap menyiapkan ruang isolasi pasien COVID-19. Tenaga medis dan para medis juga tetap siaga.
Direktur Utama (Dirut) RSUD Buleleng dr. Putu Arya Nugraha, Sp.PD dihubungi Senin (29/11) mengatakan, sejak wabah ini menyebar dan memasuki puncak penularannya, rumah sakit menerapkan skema fleksibilitas ruang isolasi. Ini berkaca dari puncak penularan dengan varian Delta, kapasitas pasien yang bisa ditampung sebesar 60 persen dari total tempat tidur yang ada.
Jumlah itu kalau dihitung sekitar 120 bed di ruang isolasi untuk mengenai pasien COVID-19. “Kami tetap mengikuti kebijakan satgas. Saat ini, isolasi tetap kita siapkan dan skema yang kita lakukan dalam pemanfaatan kapasitas tempat tidur di ruang isolasi adalah fleksibilitas ruang isolasi,” katanya.
Ia menambahkan, setidaknya skema penyediaan ruang isolasi akan kembali dimaksimalkan untuk mengantisipasi kemungkinan muncul penularan COVID-19 gelombang ke III. Apalagi, belakangan ini muncul varian Omicron yang penyebarannya sudah meluas ke belasan negara.
“Kami tetap menyiapkan ruang isolasi, dan secara detail apapun kebijakan Satgas nanti kita akan ikuti dengan pola-pola tadi termasuk tenaga medis dan para medis tetap bersiaga karena penyebaran COVID-19 ini belum berakhir,” tegasnya.
Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 yang juga Sekab Buleleng Drs. Gede Suyasa, M.Pd mengatakan, sejak wabah berbahaya ini menyebar, skema penanganan dilakukan tetap mengikuti kebijakan satgas nasional. Secara kumulatif, jumlah kasus konfirmasi di Buleleng mencapai 10.452 orang. Rinciannya, pasien yang berhasil disembuhkan sebanyak 9.914 orang. Kasus kematian tercatat sebanyak 537 orang dan masih dalam perawatan hanya 1 orang. (Mudiarta/balipost)