Presiden Jokowi berbicara saat Peluncuran Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali menuju Bali Era Baru di Three Mountain Kura-kura Bali, Pulau Serangan, Jumat (3/12), (BP/edi)

DENPASAR, BALIPOST.com – Terpukulnya masyarakat Bali akibat dihantam pandemi COVID-19 selama dua tahun dipahami Presiden Joko Widodo. Untuk itu belajar dari pengalaman pandemi ini, Kepala Negara meminta agar Bali tidak hanya bertumpu pada satu sektor.

Saat Peluncuran Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali menuju Bali Era Baru di Three Mountain Kura-kura Bali, Pulau Serangan, Jumat (3/12), Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi di 2020 berada di posisi minus 9,43. Padahal, sebelumnya di kondisi normal, Bali biasa di angka 5,3 persen.

Sehingga ekonomi Bali mengalami kontraksi yang paling dalam dibandingkan provinsi-provinsi yang lain, karena memang sektor pariwisata yang diandalkan Bali ini adalah sektor yang paling awal terimbas dan sektor yang paling belakang untuk pulih. “Oleh karena itu kita harus melakukan refleksi besar-besaran, sekaligus mentransformasi diri secara fundamental. Kita harus meningkatkan terus diversifikasi ekonomi,” tegasnya.

Baca juga:  Dijanjikan ke Selandia Baru, Sejumlah Naker Setor Puluhan Juta Tak Kunjung Berangkat

Ia meminta sekarang ini, ekonomi, utamanya Bali, jangan hanya tergantung pada satu sektor. Di tengah sektor pariwisata yang mengalami pukulan yang sangat hebat, sektor pertanian justru mampu bertahan, bahkan tumbuh positif dibandingkan dengan sektor-sektor yang lain. “Detail seperti ini semua harus tahu dan apa yang harus kita lakukan kita semua harus mengerti,” ujar Jokowi.

Paradigma dan tata kelola pariwisata harus memprioritaskan kesehatan dan keamanan. Presiden menuturkan bahwa perjanan pariwisata di masa pandemi akan berubah total karena masyarakat akan mengutamakan kedua aspek tersebut.

Baca juga:  Dilaporkan ke Bawalu Bali, Ketua KPU Jembrana Tak Tahu

“Wisatawan pasti akan menghindari kerumunan dan kontak erat yang terlalu sering. Karena apapun para wisatawan harus bisa diyakinkan bahwa kesenangan dalam berwisata itu mereka tetap terjamin, kesehatannya terjamin dan tidak tertular oleh virus,” lanjut Kepala Negara

Ditegaskannya, pariwisata Bali perlu bertransformasi dari mass tourism menjadi green tourism, menjadi quality tourism. “Pariwisata yang berbasis sosial, pariwisata yang berbasis budaya, pariwisata yang berbasis lingkungan, sejalan dengan nilai-nilai dan filosofi kearifan lokal Bali, yang membangun harmoni dan memuliakan Tuhan. Semangat untuk memuliakan alam, manusia dan budaya, harus kita teruskan di masa depan dan kita memiliki komitmen yang kuat untuk menerapkan green ekonom. Ini kekuatan Bali, kekuatan Indonesia ada di sini,” tegasnya. (Yudi Karnaedi/balipost)

Baca juga:  Jangan Paksakan Bali Terapkan Pariwisata Halal
BAGIKAN