Gedung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa, Swiss. (BP/Ant)

MANILA, BALIPOST.com – Pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan negara-negara Asia-Pasifik harus meningkatkan kapasitas layanan kesehatan mereka dan memvaksin populasi mereka secara penuh. Asia Pasifik diingatkan bersiap menghadapi lonjakan kasus COVID-19 yang dipicu varian Omicron.

Omicron pertama kali dijumpai di Afrika Selatan pada November dan ditetapkan oleh WHO sebagai “varian yang diwaspadai”. Para ilmuwan masih mengumpulkan data untuk menentukan cara penularan Omicron dan tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkan.

Baca juga:  Memandang Corona sebagai "Opportunity"

Varian COVID-19 Omicron dilaporkan di 20 negara lebih dan pekan ini mulai merembet ke Asia, seperti Australia, Jepang, Korea Selatan, Singapura, Malaysia serta India. Banyak negara yang mulai memperketat aturan perjalanan. “Kendali perbatasan dapat mengulur waktu, namun semua negara dan masyarakat harus bersiap menghadapi lonjakan kasus baru,” kata Direktur Regional WHO untuk Pasifik Barat, Takeshi Kasai saat konferensi pers virtual, dikutip dari Kantor Berita Antara, Jumat (3/12).

Baca juga:  Guru di Gianyar Diingatkan Kewajiban Tunggakan BPJS

“Masyarakat seharusnya tidak mengandalkan pembatasan perbatasan. Yang terpenting adalah bersiap dengan varian ini, yang berpotensi lebih menular. Sejauh ini informasi yang ada menunjukkan bahwa kami tidak perlu mengubah pendekatan kami,” katanya.

Kasai mengatakan negara-negara harus memetik pelajaran dari penanganan varian Delta. Ia juga mendesak agar otoritas memvaksin kelompok rentan secara lengkap serta menerapkan langkah-langkah pencegahan seperti pemakaian masker dan jaga jarak sosial. (kmb/balipost)

Baca juga:  Bondet Meledak, Satu Perampok Luka-luka
BAGIKAN