MANGUPURA, BALIPOST.com – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting bagi perekonomian nasional. Dibanding negara lain, UMKM Indonesia punya potensi lebih besar untuk maju dan besar.
Namun demikian, banyak tantangan yang dihadapi pelaku UMKM. Seperti akses permodalan hingga bahan baku, akses pemasaran, dan juga untuk menembus pasar ekspor, serta perluasan cakupan wilayah jangkauan melalui digitalisasi.
Untuk memfasilitasi hal itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, mencoba membantu UMKM dan industri kreatif untuk menghadapi tantangan ini. “Kadin Indonesia sudah memiliki beberapa program dan solusi konkret untuk mengatasi tantangan itu, di antaranya membuat WIKI UMKM yakni ekosistem yang menjadi tempat dan wadah diskusi, mencari solusi, pelatihan yang akan diluncurkan Februari mendatang,” kata Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid, disela pameran Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) dan industri kreatif, Jumat (3/12) di Nusa Dua.
Terkait UMKM dan industri kreatif di Bali, Arsjad melihat punya potensi luar biasa besar untuk terus maju dan go internayional. Terlebih lagi, kata Arsjad, Bali ini menjadi destinasi pariwisata yang menjadi favorit turis baik lokal maupun mancanegara sehingga akan lebih mudah mempromosikannya.
Untuk memperluas pasar mancanegara, UMKM dan industri kreatif Indonesia akan difasilitasi untuk pemasaran ke pasar luar negeri. Untuk mempermudah hal itu, akan disiapkan platform satu atap bagi UMKM.
Melalui platform ini, diharapkan jadi solusi untuk mempermudah semua akses perizinan, katalog produk, peningkatan branding dan pengetahuan. Sehingga mampu membuat UMKM dan industri kreatif Indonesia lebih percaya diri dan produktif.
Tentunya di era digital ini, UMKM harua adaptif terhadap teknologi dan informasi. Digitalisasi UMKM dan industri kreatif menjadi salah program yang akan terus didorong agar mampu menjangkau pasar yang lebih besar. “Besar harapan kami, Kadin Indonesia agar kerja sama pemerintah, UMKM, pelaku usaha besar terus ditingkatkan. Ini bagian dari program ekonomi kerakyatan untuk mendukung kebangkitan serta kemajuan UMKM serta industri kreatif Indonesia,” ucapnya. (Yudi Karnaedi/balipost)