Sejumlah warga mengungsi di balai desa untuk menghindari letusan susulan Gunung Semeru di Sumberwuluh, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (4/12/2021). (BP/Antara)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sesuai instruksi Presiden Joko Widodo, pada Minggu (5/12), Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto bertolak ke Lumajang. Suharyanto akan mengecek langsung penanganan dampak erupsi Gunung Semeru.

“Bapak Kepala akan tiba di Surabaya pukul 08.00 pagi dan selanjutnya menggunakan jalur darat menuju Kabupaten Lumajang Jawa Timur,” demikian disampaikan Egy Massadiah Tenaga Ahli Kepala BNPB di Bandara Soetta Cengkareng Jakarta, dalam rilis yang diterima.

Letjen Suharyanto yang hingga kini masih menjabat Pangdam Brawijaya Jawa Timur, sudah memerintahkan Tim Reaksi Cepat Tanggap Darurat dan Kedeputian Logistik/Peralatan BNPB untuk memberikan dukungan penuh kepada masyarakat terdampak. “Sejak tadi malam Bapak Kepala BNPB terus melakukan Koordinasi dengan TNI Polri serta pemerintah daerah guna memastikan dukungan bantuan segera tiba dalam waktu sesingkat singkatnya. Juga memastikan penanganan pengungsi berjalan dengan baik,” tambah Egy Massadiah.

Baca juga:  Korban Tewas Gempa-Tsunami Sulteng 1.763 Jiwa

Dalam keterangan pers pada Sabtu malam, dijelaskan Suharyanto, Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik yang ditunjukkan dengan terjadinya guguran awan panas mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Sabtu (4/12) pukul 15.20 WIB.

“Kronologi kejadian yang diamati dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, getaran banjir lahar atau guguran awan panas tercatat mulai pukul 14.47 WIB dengan amplitudo maksimal 20 milimeter,” papar Kepala BNPB.

Baca juga:  Puluhan Bidang Tanah Kasus Candra Dijadikan Areal Pusat Kebudayaan Bali

Pada pukul 15.10 WIB, PPGA Pos Gunung Sawur kemudian melaporkan visual abu vulkanik dari guguran awan panas sangat jelas teramati mengarah ke Besuk Kobokan dan beraroma belerang. Selain itu, laporan visual dari beberapa titik lokasi juga mengalami kegelapan akibat kabut dari abu vulkanik.

“Berdasarkan catatan yang dihimpun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah,” terang Suharyanto. (kmb/balipost)

Baca juga:  Ini, 3 Tugas Utama Pos PPKM Mikro
BAGIKAN