MANGUPURA, BALIPOST.com – Sampah kiriman mulai memadati pesisir barat Badung karena air pasang pada Sabtu malam. Kondisi ini terjadi di Pantai Kuta, Legian, dan Seminyak, Minggu (5/12).
Dikonfirmasi terkait penanganan sampah kiriman ini, Koordinator Deteksi Evakuasi Sampah Laut (Desalut), DLHK Badung, I Made Gede Dwipayana, mengatakan, kondisi ini memang merupakan musimnya. Sampah kiriman ini mulai menepi sejak Minggu pagi. Ini kata dia, terjadi di bentang pantai barat Badung, yakni di Seminyak, Legian, dan Kuta.
Terkait sampah kiriman ini, pihaknya memperkirakan jumlahnya total mencapai 65 ton. Dengan rincian, di Pantai Seminyak diperkirakan sebanyak 20 ton, Legian kisaran 15 ton, dan Kuta sebarannya sekitar 30 ton.
Untuk membersihkan sampah kiriman ini, pihaknya dari DLHK Badung, menurunkan sebanyak 3 unit alat berat dengan dibantu sebanyak 15 personel untuk membantu pembersihan. Namun karena jumlah sampah cukup banyak, dengan jumlah personel itu, tentu akan kewalahan.
Untuk itu, pihaknya akan menerjunkan ratusan personel tenaga penyapuan untuk membantu membersihkan. “Alat berat kami kerahkan 3 unit yang dibagi di semua pantai. Karena situasi semua pantai barat, berdatangan sampah yang lumayan banyak akibat air pasang, Sabtu malam. Untuk personel URC 15 orang tetap bekerja di lapangan sampai saat ini. Kita akan kerahkan tenaga penyapuan besok untuk backup sekitar 400 orang,” ucapnya.
Terkait hingga kapan kondisi ini akan terjadi, pihaknya belum bisa memperkirakan. Mengingat, saat ini memang memasuki musim angin barat, juga akibat air pasang.
Pihaknya memprediksi mendaratnya sampah kiriman masih berlangsung sampai Maret atau April 2022. “Kami belum bisa perkirakan juga, karena kondisi alam. Tapi karena sudah musimnya, memang sampah pasti akan terus berdatangan sampai bulan Maret atau April 2022,” bebernya.
Dengan sampah yang cukup banyak ini, saat ini masih dikumpulkan di masing-masing STO. Untuk di Legian ada 1 STO, di Seminyak ada 2 STO dan Kuta juga 2 STO. “Proses evakuasi hingga saat ini masih berlangsung. Terkendala juga karena air sudah naik lagi,” ucapnya. (Yudi Karnaedi/balipost)