SINGARAJA, BALIPOST.com – Banjir bandang terjadi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Pulukan, Desa Sepang Kelod, Kecamatan Busungbiu. Banjir bandang ini kemudian menyebabkan sejumlah bangunan di dua sekolah tergerus dan rusak parah.
Banjir merobohkan bangunan gedung TK Widi Darma. Selain itu, tembok pagar hingga bangunan pelinggih di SDN 1 Sepang Kelod juga jebol kemudian dihanyutkan banjir bandang.
Informasi dikumpulkan di lapangan, Senin (6/12), hujan dengan intensitas tinggi melanda Desa Sepang Kelod dan sekitarnya sejak Minggu (5/12) malam hingga Senin. Kondisi ini menyebabkan volume air di DAS Pulukan meningkat.
Setengah bangunan gedung TK Widi Darma roboh karena dihantam banjir bandang. Selain itu, banjir yang mengalir deras itu merobohkan tembok penyengker gedung SDN 1 Sepang Kelod yang berada di lokasi yang sama. Bahkan, pelinggih di sekolah setempat juga dihanyutkan dan sekitar 1/3 dari areal sekolah tergerus.
Perbekel Desa Sepang Kelod, Kecamatan Busungbiu, Ketut Ngurah mengatakan, kerusakan infrastruktur pendidikan di desanya itu diketahui sekitar pukul 05.00 WITA. Dari pengecekan itu, ditemukan setengah bangunan gedung TK Widi Darma roboh. Areal SDN 1 Sepang Kelod juga rusak berat karena diterjang banjir bandang.
Menurut Perbekel, Ketut Ngurah, kedua sekolah itu berlokasi di Dusun Asah Badung dan posisinya berbatasan langsung dengan DAS Pulukan. Bahkan, beberapa tahun sebelumnya lahan kedua sekolah itu pernah tergerus banjir bandang.
Saat itu, pemerintahan desa sudah memohon bantuan penanganan, baik ke pemerintah kabupaten dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali – Penida. Sayang, upaya penyelamatan aset pendidikan itu belum dilakukan dan sekarang malah terjadi kerusakan yang lebih parah lagi. “Beberapa tahun lalu sudah mulai tergerus karena derasnya air sungai, kami sudah berkoordinasi dan memang akan ditangani, namun sekarang kerusakannya sudah semakin parah,” katanya.
Dikatakan, pihaknya telah mengambil kebijakan untuk memindahkan kegiatan pembelajaran TK Widi Darma ke Gedung Arena Desa Sepang Kelod. Hanya saja, untuk proses belajar mengajar (PBM) bagi siswa SDN 1 Sepang Kelod belum ada jalan keluarnya.
“Kalau TK sudah kami pindahkan ke arena dengan peralatan terbatas. Namun untuk SDN 1 itu yang masalah dan kami kira tidak mungkin anak-anak belajar di gedung sekarang yang sudah tergerus banjir bandang karena sangat membahayakan. Apalagi musim cuaca buruk seperti sekarang ini,” katanya. (Mudiarta/balipost)