DENPASAR, BALIPOST.com – Wilayah Bali dilanda hujan sangat lebat hingga ekstrem di sebagian wilayah Bali pada Minggu (5/12) hingga Senin (6/12) dini hari. Dampaknya, terjadi banjir di sebagian besar wilayah Denpasar, Badung, dan Gianyar. Sementara itu, bencana longsor terjadi wilayah Rendang dan Selat, Karangasem, serta wilayah Denpasar Utara. Juga terjadi bencana pohon tumbang di Denpasar, Gianyar, Karangasem, dan Buleleng.
Kepala Balai Besar MKG Wilayah III, Agus Wahyu Raharjo, menjelaskan bahwa berdasarkan data pos hujan di seluruh wilayah Bali, terdapat 28 titik pos dengan curah hujan di atas 100 mm/hari. Dimana, Curah hujan di wilayah Bali bagian selatan di atas 150 mm/hari. Di Stasiun Meteorologi Ngurah Rai tercatat 177.4 mm/hari, di Stasiun Geofisika Sanglah 187.5 mm/hari, Pos Balai Ill 188.2 mm/hari, dan di Pos Celuk, Sukawati 226.0 mm/hari. “Curah hujan lebih besar 150 mm/hari merupakan kategori hujan ekstrem,” ujar Agus Wahyu Raharjo, Senin (6/12).
Dipaparkan, hujan ekstrem di wilayah Bali disebabkan oleh faktor meteorologis. Seperti, sebagian besar wilayah Bali memasuki musim hujan dan Indeks ENSO di NINO 3,4 adalah -0.52. Faktor ini secara signifikan meningkatkan potensi hujan di Indonesia. Selain itu, terdapat juga pola konvergensi angin di wilayah Bali dan sekitarnya. Hal tersebut menyebabkan penumpukan massa udara dan mendukung pertumbuhan awan – awan hujan di wilayah Bali.
Faktor lainnya, yaitu Massa udara basah terkonsentrasi dari lapisan permukaan hingga lapisan 200 mb (12.000 m), suhu muka laut di sekitar wilayah Bali berkisar antara 29 – 30°C (Suhu muka laut yang hangat dapat meningkatkan potensi penguapan/penambahan massa uap air di wilayah Bali), dan aktifnya gelombang atmosfer Rossby Ekuator di wilayah Jawa – Bali mampu meningkatkan aktivitas konvektif di wilayah tersebut.
BMKG memprediksi pada Desember 2021 berpotensi hujan ringan – lebat di sebagian besar wilayah bali pada sore – malam hari. Dan pada 7 – 8 Desember 2021, secara umum berawan, dan berpotensi hujan ringan – sedang di wilayah Bali bagian utara.
Untuk itu, masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang dapat ditimbulkan dari cuaca ekstrem, seperti banjir, genangan air, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang dan kilat/petir. “Masyarakat agar selalu memperhatikan Informasi BMKG, khususnya peringatan dini cuaca ekstrem,” pungkasnya. (Winatha/Balipost)