DENPASAR, BALIPOST.com – Presiden Joko Widodo menginginkan agar vaksinasi anak usia 6-11 tahun segera digelar. Hal ini dikemukakan Koordinator PPKM di luar Jawa-Bali, Airlangga Hartarto, dalam keterangan pers virtual disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (6/12).
Ia mengatakan dalam rapat terbatas evaluasi PPKM, terungkap bahwa Omicron sudah ada 45 negara. Karena anak-anak dinilai rentan terpapar, Presiden meminta agar vaksinasi dilakukan segera. “Terkait vaksinasi anak-anak agar segera dimulai yang usia 6 sampai dengan 11. Kemudian untuk booster vaksinasi sudah dipersiapkan untuk di bulan Januari,” tegas Airlangga yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini.
Ia mengatakan pihaknya sedang memfinalkan terkait vaksin berbasis Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan vaksin non-PBI. “Ini akan diatur dalam Permenkes dalam waktu tidak terlalu lama,” ujar Airlangga.
Dari WHO, lanjutnya, pengawasan masuknya Omicron dilakukan dengan genome sequencing dan memperbanyak sampel, disiapkan respons fasilitas kesehatan, pembatasan kegiatan masyarakat, dan menyegerakan vaksin untuk masyarakat rentan. “Dalam hal ini, karena yang banyak terdampak adalah anak-anak, vaksinasi untuk anak-anak perlu terus didorong,” katanya.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan bahwa pemerintah, lmasih mengevaluasi dan memonitor perkembangan terkait Omicron ini. “Presiden sudah memberikan arahan terkait karantina. Agar terus diberlakukan 10 hari untuk pelaku perjalanan di luar 11 negara (Afrika Selatan, Botswana, Lesotho, Eswatini, Mozambique, Malawi, Zambia, Zimbabwe, Angola, Namibia, dan Hong Kong) yang dilarang masuk untuk sementara waktu,” tegasnya.
Selain vaksinasi anak usia sekolah dasar, pemerintah juga menggencarkan vaksinasi remaja (12-17 tahun). Dari data Kementerian Kesehatan per 5 Desember 2021, cakupan vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 20.525.611 orang atau mencapai 76,86 persen dari sasaran vaksinasi yang berjumlah 26.705.490 orang. Adapun, 14.985.054 orang (56,11 persen) telah menerima vaksinasi dosis lengkap.
Pada 1 November BPOM telah menebitkan izin penggunaan vaksin COVID-19 dari vaksin Sinovac (CoronaVac dan vaksin COVID-19 dari Bio Farma) untuk anak usia 6-11 tahun. Untuk jumlah anak yang akan divaksinasi mencapai sekitar 26 juta orang. (Diah Dewi/balipost)