Warga saat membersihkan material longsor di Sungai Cau. (BP/Gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Cuaca buruk hujan lebat disertai angin kencang sepanjang hari, Senin (6/12) memicu terjadinya ragam dampak bencana alam. Mulai dari tanah longsor, banjir hingga senderan jembatan jebol.

Pohon tumbang juga terjadi hampir di seluruh desa. Penanganan harus segera dilakukan, karena menutup akses jalan dan kabel PLN serta Telkom yang membahayakan pengguna jalan.

Sejak pagi BPBD Klungkung sudah menerima banyak laporan dampak bencana dari setiap desa. Kepala Pelaksana BPBD Klungkung Putu Widiada, mengatakan harus bergerak sejak pagi ke semua lokasi bencana, guna mempercepat penanganan di lapangan. Mayoritas laporan, adalah pohon tumbang yang memutus akses jalan sehingga membuat aktivitas warga lumpuh di sejumlah desa.

Dari laporan yang diterima BPBD, pohon tumbang dilaporkan terjadi di Banjar Babung, depan Pustu Desa Gunaksa, di Jalan Getakan menuju Gunungrata. Kemudian di Dusun Beneng menuju Anjingan, di Banjar Petapan, di Jalan Getakan menuju Bakas. Ada juga pohon tumbang di Jalan Raya Bodong Desa Ped Nusa Penida. Penanganan pohon tumbang di Nusa Penida, juga dibantu Balawista.

Baca juga:  Desa Adat Tegalcangkring Kelola Limbah Tinja

Demikian juga pohon tumbang di Desa Paksebali, pihak desa setempat berinisiatif melakukan penanganan, guna meringankan beban petugas BPBD yang sedang berjibaku di lokasi bencana. “Kami sudah bisa lakukan sendiri. Kebetulan, juga tidak terlalu banyak. Biarkan petugas BPBD fokus di tempat lain,” kata Perbekel Paksebali Putu Ariadi.

Laporan pohon tumbang juga terjadi di akses jalan Banjar Gria Desa Nyalian yang sempat tertutup. Demikian juga di Desa Bumbungan, di Dawan Kaler menuju Pura Gunung, juga sudah tertangani. Kabel listrik juga putus di banyak tempat, melintang di tengah jalan raya.

Baca juga:  Diguyur Hujan Deras, 4 Lokasi di Gianyar Dilanda Bencana

Tidak hanya itu, cuaca buruk ini juga membuat senderan Jembatan penghubung Dusun Pau dengan Dusun Beneng, jebol. Terkait dengan adanya proyek embung di Dusun Beneng, mobil-mobil besar akan melintasi jembatan ini. Situasi demikian dikhawatirkan akan membuat kondisi jembatan semakin parah. Maka, warga sekitar meminta dinas terkait segera melakukan penanganan.

Beda halnya di Nusa Penida, cuaca buruk juga memicu gelombang pasang di Dusun Celagi Landan Nusa Penida. Gelombang pasang membawa sampah kiriman ke darat, hingga menutup akses jalan setempat. Situasi ini langsung mendapat penanganan petugas setempat. Dampak hujan juga mengakibatkan banjir di Timur Pasar Galiran, ini akibat tertutupnya got oleh sampah sisa gipsum.

Baca juga:  RSUD Sanjiwani Bersiap Tangani Pasien Covid -19

“Sampai sekarang tim kami masih melakukan penanganan di lapangan sejak pagi. Belum dapat diperkirakan dampak kerugiannya,” kata Widiada.

Bencana lainnya juga terjadi di alur sungai Subak Cau. Aliran sungai longsor sepanjang sekitar 10 meter hingga menutup sebagian sungai. Bahkan, dititik lain, material longsor menerjang rumah warga Abdul Hadi, hingga tembok kamar mandi dan dapur jebol.

Peralatan dapur dan kamar mandi terbawa arus, sekitar pukul 04.00 pagi. “Hanya kompor gas yang bisa diselamatkan. Itu pun karena nyangkut di sungai,” terang Abdul Hadi, saat ditemui di lokasi. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN