DENPASAR, BALIPOST.com – Presiden RI, Joko Widodo, telah meluncurkan Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali menuju Bali Era Baru: Hijau, Tangguh, Sejahtera, pada Jumat (3/12). Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas), Prof. Dr. Ida Bagus Raka Suardana, S.E., M.M., memberikan apresiasi kepada Presiden Jokowi yang telah meluncurkan Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali menuju Bali Era Baru tersebut.
“Saya sangat apresiasi, Bapak Presiden RI mendukung konsep ini (Ekonomi Kerthi Bali, red). Karena ini adalah akar dari kekuatan masyarakat Bali yang digali dan dimunculkan lagi oleh Bapak Gubernur Bali, Wayan Koster agar kita tidak tergantung dari sektor pariwisata saja,” ujar Prof. Raka Suardana saat memberikan pandangan terhadap peluncuran Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali menuju Bali Era Baru: Hijau, Tangguh, Sejahtera pada, Minggu (5/12).
Konsep Ekonomi Kerthi Bali yang digagas oleh Gubernur Bali, Wayan Koster disebutkan oleh Prof. Raka Suardana adalah suatu terobosan, perubahan paradigma berpikir pemimpin daerah yang menginginkan daerahnya maju. Hal ini kemudian banyak adanya perubahan, dari yang lama melekat dan sekarang kontribusinya mengalami penurunan terhadap Bali yaitu pariwisata, hingga selanjutnya masuk konsep Ekonomi Kerthi Bali dari pemikiran Gubernur Koster dengan mentransformasi atau menggeser pariwisata, dan kembali menuju kekekuatan yang sejak masa lalu hingga selama ini dimiliki Bali. Yakni, sektor 1) Pertanian dalam arti luas (organik); 2) Kelautan dan Perikanan; 3) Industri; 4) IKM, UMKM, dan Koperasi; terbaru 5) Ekonomi Kreatif dan Digital; serta sektor 6) Pariwisata sebagai bonusnya.
Meskipun secara konsep dan Presiden RI telah berkenan meluncurkan Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali menuju Bali Era Baru: Hijau, Tangguh, Sejahtera, Prof. Raka Suardana mengharapkan setelahnya peta jalan tersebut harus ada aksi nyata dari Pemerintah Provinsi Bali yang berkolaborasi dengan seluruh stakeholder pemerintahan di pusat, kabupaten/kota agar menghasilkan output dan outcome.
“Ketika outcome ini sudah dimunculkan, tentu harus ada yang menarik orang lain untuk masuk kedalamnya dan tidak bisa Pemprov Bali sendirian. Jadi Pemerintah Pusat, sektor swasta, dan lembaga perbankan juga ikut andil mensukseskannya,” sebutnya seraya mengatakan konsep ini sangat bagus bisa menstransformasikan pariwisata.
Apabila hal ini berhasil dilakukan, lanjut Prof. Raka Suardana, maka Gubernur Koster akan tercatat namanya sebagai pimpinan daerah yang berhasil menggeser dominasi pariwisata ke sektor yang lain dan terjadinya keseimbangan pembangunan ekonomi di Pulau Bali.
Ia berpandangan, bahwa mewujudkan hal ini tidaklah mudah dan diperlukan kerja keras untuk membuktikan bahwa sektor yang digagas oleh Gubernur Koster menjanjikan di masa depan. “Pertanian misalnya. Kalau pertanian seperti dulu, mungkin anak muda tidak tertarik, tetapi kalau pertanian modern dengan menggunakan teknologi, digitalisasi, maka ini akan menarik anak-anak muda untuk berprofesi di dunia pertanian,” pungkasnya. (Winatha/balipost)