TABANAN, BALIPOST.com – Duta besar (Dubes) Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji menyempatkan diri melakukan ziarah ke Taman Pujaan Bangsa (TPB) Margarana disela-sela agenda kerjanya di Bali, Selasa (7/12) sore. Kenji didampingi Konsul Jenderal Jepang di Denpasar Katsumata Harumi.
Rombongan disambut Gusti Ngurah Gede Yudana, Putra sulung dari pahlawan nasional Gusti Ngurah Rai, Ketua Pemuda Panca Marga (PPM) Propinsi Bali, Made Gde Putra Wijaya, Kepala TPB Margarana AA Nanik Suryani serta Muspika Marga. Memasuki areal TPB Margarana, duta besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji langsung menuju monumen nasional TPB Margarana.
Di tempat tersebut, ia bersama rombongan lainnya melakukan doa dan tabur bunga sebagai wujud penghormatan, rasa bakti, dan mendoakan para pahlawan yang gugur dalam pertempuran Puputan Margarana. Dalam perang itu, lima orang pahlawan berkebangsaan Jepang ikut bergabung dalam pasukan Gusti Ngurah Rai.
Bahkan, para pejuang Jepang ini juga telah berganti nama Bali. Tak hanya di monumen nasional, Kanasugi Kenji juga menyambangi satu persatu nisan para pejuang Jepang yang posisi letaknya tidak jauh dari nisan pahlawan nasional Gusti Ngurah Rai untuk melakukan tabur bunga.
Dalam kesempatan tersebut Kanasugi Kenji juga memberikan kenang-kenangan kepada sejumlah veteran yang hadir dalam kesempatan tersebut.
Kepala TPB Margarana, AA Nanik Suryani mengatakan, Kanasugi Kenji memang menyempatkan diri di tengah beragam agenda kerjanya di Bali untuk melakukan ziarah di TPB Margarana. Ia pun mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat yang diterimanya selama kegiatan ziarah.
Termasuk, mengucapkan terima kasih, untuk warga Jepang yang gugur bergabung dengan pasukan pahlawan nasional Gusti Ngurah Rai telah diberikan tempat terbaik di TPB Margarana. Dan berharap pihak TPB Margarana bisa selalu berkoordinasi dengan Konsulat Jenderal Jepang di Denpasar. “Beliau ini datang khusus untuk berziarah sekaligus melihat orang-orang Jepang yang dimakamkan di sini (TPB Margarana). Pada waktu Puputan Margarana dari 96 orang ada 5 orang warga Jepang yang ikut membantu perjuangan,” jelasnya.
Jadi, lanjut Nanik, pada waktu Jepang menyerah sekutu mau masuk, orang Jepang ini yang membantu. Di luar 5 orang ini ada 6 orang dalam periode mempertahankan kemerdekaan. “Jadi ingin melupakan masa lalu dan sekarang kita bersahabat sehingga saling menghormati antar bangsa,” ucapnya.
Disampaikan Nanik, dari 1.372 nisan para pahlawan yang ada di TPB Margarana, 96 orang gugur dalam Puputan Margarana. Selebihnya meninggal dalam periode mempertahankan Kemerdekaan atau periode 1946-1949. (Puspawati/balipost)