SINGARAJA, BALIPOST.com – Banjir bandang menghanyutkan sebagian gedung TK Widi Darma dan lapangan SDN 1 Sepang Kelod, Kecamatan Busungbiu. Untuk mencegah rusaknya kembali dua sekolah itu, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng mengajukan usulan penguatan tebing sungai ke Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali – Peninda.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) Buleleng, Made Astika, Selasa (7/12), mengatakan, SDN 1 Sepang Kelod itu sejak dahulu lokasinya di bantaran Sungai (Tukad) Pulukan. Hingga sekarang, sekolah di Dusun Asah Badung ini memiliki siswa sebanyak 139 orang.
Sejalan dengan perkembangan, Pemerintahan Desa Sepang Kelod kemudian membuka TK Widi Darma di lokasi yang sama. TK dengan status milik pemerintahan desa itu memiliki siswa sebanyak 21 orang.
Menurut Kadisdikpora Made Astika, setelah dua kali dihanyutkan banjir bandang, Gedung SDN 1 Sepang Kelod sebenarnya masih aman. Hanya pagar pembatas dan bangunan Padmasana di sekolah setempat yang mengalami kerusakan.
Sedangkan, gedung TK Widi Darma bangunanya sebagian sudah roboh karena pondasinya dihayutkan banjir. Kondisi gedung ini tidak memungkinkan untuk digunakan kegiatan PBM.
Ia mengungkapkan penguatan tebing sungai ini pada kejadian pertama ke BWS Bali-Penida. Hanya saja, usulan itu belum bisa direalisasikan, sehingga kejadian kedua kembali terulang. “Dalam minggu ini, kami akan ajukan kembali usulan penanganan ke BWS. Target kami di tahun 2022 nanti sekolah itu bisa aman dari terjangan banjir bandang,” tegasnya.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang (PUTR) Buleleng, Putu Adiptha Ekaputra mengatakan detail engineering design (DED) penguatan tebing DAS Pulukan sudah disusun. Bahkan, tahun ini usulan itu siap direalsiasikan, namun karena kondisi tidak memungkinkan, program itu pun ditunda.
Sesuai DED, penguatan tebing sungai dilakukan dengan panjang sekitar 100 meter. Volume ini dihitung dari depan sekolah, kemudian ke selatan dan utara. (Mudiarta/balipost)