Senderan -Korban proyek senderan dibawa ke rumah sakit guna mendapatkan pertolongan. (BP/Wir)

GIANYAR, BALIPOST.com – Dua pekerja galian pondasi senderan menjadi korban tanah longsor, di Banjar Puseh, Desa Batubulan Kangin, Gianyar, Rabu (15/12). Korban adalah Made Wiriana (27) dan I Nyoman Putra (35), warga Desa Datah, Kecamatan Abang, Karangasem.

Mereka bersama beberapa temannya bekerja menggali pondasi di Rumah Kos milik Mangku Ketut Senter di Banjar Puseh Desa Batubulan Kangin. Keterangan salah satu korban Made Wiriana (27), saat kejadian dirinya bersama 8 orang temannya mengerjakan proyek senderan di kos milik Mangku Ketut Senter.

Baca juga:  BP2MI Ingatkan Masyarakat Berhati-Hati Tawaran Pekerja Migran

Sekitar pukul 10.00 WITA, dirinya menggali tanah untuk membuat sanderan bersama rekannya I Nyoman Putra (35). Kedua korban bekerja menghadap ke timur dan posisi korban Putra berada lebih tinggi darinya.

Tiba-tiba Putra berteriak longsor. Kedua korban tidak sempat menghindar dari longsoran tanah dan tembok. Tinggi longsoran dari dasar tanah sekitar 2 meter.

Korban Wiriana jatuh di tempat galian, tertimbun material tembok. Sedangkan Putra jatuh ke dasar sungai dengan jarak 2 meter dari tempat menggali. Sehingga Putra hanyut sampai kurang lebih 5 meter dan ditemukan Jembatan Pura Beji.

Baca juga:  Transaksi Online Tak Pengaruhi Omzet Pedagang di Pasar Semarapura

Akibat kejadian tersebut, korban Wiriana mengalami luka di bagian kaki, dan lecet di bagian tulang kering, siku kiri, punggung kaki, serta bagian kepala mengalami benjol akibat ditimpa batako.

Sementara itu, Kapolsek Sukawati AKP I Made Ariawan menjelaskan, setelah dievakuasi selanjutnya tim BPBD Kabupaten Gianyar membawa para korban ke Rumah Sakit Premagana untuk mendapat pertolongan. Sementara Putra mengalami luka di bagian dada mengalami memar, pelipis kanan mengalami sobek dan pendarahan, sempat muntah-muntah. Ia mendapat jahitan di kepala, dan dirujuk ke RSUP Sanglah untuk pemeriksaan lebih lanjut di bagian kepala.

Baca juga:  Hujan Deras Picu Longsor dan DPT Ambrol

Mangku Ketut Senter, (62) sebagai pemilik rumah kos terkait kejadian itu mengatakan bahwa dirinya telah menyerahkan teknis kerja kepada mandor Wayan Wariasa (28). Mandor Wayan Wiriasa bekerja bersama 9 orang pekerjanya.

Semua material ditanggung Jero Mangku, sedangkan teknis pengerjaan di serahkan kepada mandor Wayan Wiriasa. Luas tanah yang menjadi kos kosan seluas 2 are. (Wirnaya/Balipost)

BAGIKAN