Ridwan Mulyana. (BP/iah)

DENPASAR, BALIPOST.com – Penggunaan teknologi digital sangat penting dalam mengembangkan sektor
kelautan dan perikanan nasional. Sebab, lewat penggunaan teknologi digital ini, nelayan bisa mengetahui lokasi tangkap hingga waktu yang tepat untuk melaut dengan efektif dan efisien sehingga mampu meningkatkan kesejahteraannya. Demikian dikemukakan Direktur Perizinan dan Kenelayanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Dr. Ir. Ridwan Mulyana M.Si, dalam peresmian Desa Digital Nusantara di Desa Tanjung Pakis, Kamis (16/12), yang disaksikan secara virtual lewat zoom meeting.

Menurut Ridwan, pembangunan perikanan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kontribusi dari sektor kelautan dan perikanan, serta menjaga sumber daya kelautan dan perikanan ini agar tetap berkelanjutan. Ia mengungkapkan potensi perikanan tangkap mencapai 12,54 juta ton per tahun di seluruh Indonesia.

Baca juga:  Malou Caluza, CEO Wanita Pertama di QNET

Jika potensi ini bisa dicapai tiap tahunnya, sumber daya perikanan dipercaya akan lestari dan tersedia secara kontinu. Namun, bila penangkapan melebihi dari potensi itu, sumber daya perikanan akan habis.

Keberadaan Desa Digital Nusantara ini, lanjutnya, bertujuan mendorong pemberdayaan dan komunitas melalui adopsi teknologi digital ke seluruh eleman kehidupan di desa. “Digitalisasi merupakan salah satu tujuan pemerintah sebagai upaya membantu nelayan untuk bisa lebih sejahtera,” katanya.

Dikatakan, KKP memang memiliki tujuan meningkatkan sumber daya manusia, khususnya nelayan dalam upaya bisa memanfaatkan kemajuan teknologi saat sebelum, sedang, dan sesudah di laut.

Baca juga:  Diumumkan, Pemenang Tender Penjualan Menara XL

Untuk sebelum di laut, katanya, nelayan bisa mengetahui informasi mengenai kondisi cuaca dan keamanan di laut. Sedangkan di laut, nelayan bisa melacak keberadaan ikan yang akan ditangkap.

Sesudah melaut, nelayan bisa memasarkan dan menjual ikan ke pembeli. “Itu semua membutuhkan kemajuan teknologi dan tentunya nelayan bisa memanfaatkan digitalisasi secara optimal,” katanya.

Chief Corporate Affairs XL Axiata, Marwan O Baasir mengatakan melalui program ini, pihaknya berniat untuk lebih memaksimalkan lagi usaha-usaha pemberdayaan masyarakat dengan memanfaatkan sarana digital agar mereka lebih siap masuk dan meraih manfaat dari ekonomi digital. “Implementasi program ini sekaligus menjadi wujud dukungan kami kepada upaya pemerintah mengakselerasi adopsi digital oleh masyarakat hingga ke pelosok perdesaan,” kata Baasir.

Baca juga:  Paripurna DPR Batal Digelar, RUU Pilkada Tak Jadi Disahkan

Group Head Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuningsih mengatakan program ini juga merupakan upaya agar masyarakat lebih melek digital yang tujuannya untuk lebih baik dan sejahtera. “Sudah sejak dua tahun yang lalu meluncurkan program seperti ini dan tentunya akan berlanjut ke tempat lain,” kata Tri.

DDN ini mendapatkan dukungan dari KKP, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, serta Pemerintah Kabupaten Karawang. Selain itu, dukungan juga diberikan dua perusahaan teknologi terkemuka, yaitu Google Indonesia dan Facebook Indonesia. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN