Siswa belajar di Sanggar Bahasa Bali Desa Adat Tunjuk. (BP/bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Masa pandemi rupanya tak menyurutkan munculnya ide-ide kreatif dan inovatif untuk terus membangun desa adat, khususnya di bidang Sumber Daya Manusia (SDM) nya. Seperti yang dilakukan Desa Adat Tunjuk, kecamatan Tabanan, yang sejak bulan November 2021 telah membuka Sanggar Bahasa Bali untuk anak-anak tingkat SD.

Pembentukan sanggar ini merupakan penjabaran program Provinsi Bali termasuk Pemerintah Daerah Kabupaten Tabanan, yakni Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

Bendesa Adat Tunjuk, I Made Nawa menjelaskan, pembentukan Sanggar Bahasa Bali ini sebagai bentuk dukungan desa adat melestarikan atau mengajegkan bahasa Bali (bahasa ibu) yang dikhawatirkan akan tergerus oleh pesatnya perkembangan arus globalisasi jika tidak terus disuarakan. Apalagi Gubernur Bali, sebelumnya telah mengeluarkan peraturan Gubernur tentang pemakaian aksara Bali, bahasa Bali dan busana Bali. “Sebetulnya kami ingin mulai membuka sanggar ini bertepatan dengan bulan Bahasa tahun depan, hanya saja karena antusias anak-anak di desa kami cukup tinggi, Sanggar sudah mulai aktif sejak bulan November kemarin, dan dari desa adat kami berikan buku dan peralatan untuk kegiatan yang diperlukan seperti papan tulis, spidol dan lainnya,” jelasnya.

Baca juga:  Identitas Mayat Ditemukan di Pantai Penginuman Terungkap

Dilaksanakan seminggu sekali bertempat di Bale Adat Desa Tunjuk, kegiatan Sanggar Bahasa Bali Desa Adat Tunjuk yang awalnya hanya diikuti 30 orang anak jenjang SD kini bertambah jadi 46 orang siswa. Menurut Made Nawa, di rumah tangga utamanya di perkotaan, masyarakat lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan sehari-hari anak-anak mereka.

“Saat ini masih menyasar anak SD dulu, untuk SMP bertahap. Karena kami yakini pelestarian bahasa Bali sejak usia dini sangatlah tepat untuk nantinya mereka bisa menggunakan bahasa Bali dalam kehidupan sehari-hari baik bersama keluarga di rumah ataupun teman-temannya saat bermain. Karena sejatinya, bahasa Bali selain sebagai bahasa ibu, juga merupakan kepribadian dan jiwa masyarakat Bali,” ucapnya.

Baca juga:  Desa Adat Puseh Agung Jaga Warisan Pura Puseh

Ia menambahkan untuk para pengajar atau pembimbing sanggar adalah prajuru desa adat bidang pawongan dibantu PPL Bahasa Bali.

Desa Tunjuk sebagai gudangnya para seniman Tabanan memiliki tari maskot yang menggambarkan konsep suasana masyarakat Desa Tunjuk dalam kehidupan keseharian yang berpegang teguh dengan ajaran suci agama Hindu yaitu Tri Hita Karana, hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusianya dan hubungan manusia dengan alam.  Bahkan tarian ini diciptakan hanya dalam waktu singkat, yakni satu bulan saja.

Baca juga:  Peringati Sumpah Pemuda, Astra Motor Bali Gelar "Satu Hati Konser Damai"

Seperti disampaikan Perbekel Desa Tunjuk, I Made Arnawa, tari maskot ini menggunakan tabuh Slonding. “Kami ingin mengangkat potensi dan menunjukkan jati diri Desa Tunjuk dan mentransformasikan lewat tari, untuk kedepannya diwariskan pada para generasi muda,” jelasnya.

Selain kesenian, sebagai bagian dari Kabupaten Tabanan, Desa Adat Tunjuk  juga memiliki potensi pertanian. Bahkan potensi pertanian dan tradisi asli Bali di desa ini sempat cukup diminati oleh wisatawan Eropa sebelum pandemi COVID-19 melanda. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN