Salah satu mural yang kini ditambah corat coret sehingga merusak. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Penataan bantaran Tukad Badung telah dilakukan dua instansi, yakni PUPR dan Dinas Perkim. Penataan tersebut berupa pembuatan Taman Kumbasari di bawah jembatan Jalan Gajah Mada.

Kemudian di sebelah selatan sampai di jembatan Jalan Hasanudin, selain penataan bantaran, juga dihias dengan mural. Sayangnya, kini beberapa mural telah dirusak dengan aksi corat coret atau vandalisme.

Dengan kejadian ini, mural dengan berbagai macam jenis tersebut terlihat tidak elok lagi. Karena sudah ada tulisan-tulisan yang tidak ada kaitannya dengan mural sebelumnya.

Baca juga:  Dikeluhkan, Pengerjaan Proyek Penataan Pura Besakih Gunakan Tanah Campur Semen

Bahkan, corat coret ini menutup mural yang ada. Tidak ada yang tahu kapan mural tersebut ditambah corat coret seperti itu.

Padahal, mural yang dibuat pada 2018 itu merupakan mural 3D. Sedikitnya ada sekitar 9 mural di sana. Mulai dari bentuk kura-kura, ikan hiu, kuda, pemandangan hingga celuluk. Mural ini dibuat di tembok pinggir Tukad Badung sepanjang sekitar 100 meter.

Dikonfirmasi Kabid Pertamanan, Dinas Perkim Kota Denpasar, I.A. Widhianasari mengatakan hal tersebut menjadi tanggung jawab Dinas PUPR. Dikatakan, mural itu ranahnya PUPR.

Baca juga:  Manfaatkan Cuti Bersama, Bupati Dana Kembali Nginap di Rumah Warga Kurang Mampu

Sementara saat dikonfirmasi Kabid Sumber Daya Air DPUPR Kota Denpasar, Ida Ayu Tri Suci mengatakan jika mural tersebut dibuat oleh Dinas Perkim. Bahkan, pihaknya tidak tahu ada aksi itu di mural Tukad Badung. “Corat coret tersebut akan dibersihkan, tetapi menunggu anggaran,” katanya. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN