Rumah warga tertimbun material longsor pagar pembatas SDN 2 Gitgit. (BP/Istimewa)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Bencana alam kembali terjadi di Buleleng. Pagar pembatas SDN 2 Gitgit, Kecamatan Sukasada ambrol pada Minggu (19/12).

Tak saja merusak areal sekolah, rumah warga tertimbun material longsor. Beruntung, pemilik rumah dan keluarga dengan cepat menyelamatkan diri, sehingga tidak ada korban jiwa.

Sebelum kejadian ini, Desa Gitgit dan sekitarnya dilanda hujan dengan intensitas tinggi. Akibat guyuran hujan itu diduga membuat tanah bangunan di areal sekolah ini labil.

Longsor terjadi sekitar pukul 13.00 WITA. Konstruksi bangunan dari batako dengan lebar sekitar 7 meter dengan ketinggian sekitar 5 meter ini ambruk. Material longsor ini kemudian menimbun bangunan rumah permanen milik Putu Sudarba.

Baca juga:  Untuk Ini TNI Polri di Gianyar Siapkan Personil dan Peralatan

Rumah warga Dusun Gitgit ini persis berada di bawah pagar sekolah itu. Beruntung, dia dan keluarganya dengan cepat menyelamatkan diri, sehingga tidak ada korban jiwa.

Kepala SDN 2 Gitgit Nyoman Puji Astami membenarkan kejadian tersebut. Puji menyebut, kejadian ini diketahui setelah ada warga yang menginformasikan peristiwa itu.

Setelah dicek, ternyata benar bangunan pagar di sebelah utara ruang kelas belajar (RKB) I itu ambruk. Puji mengaku waswas karena areal sekolah sekarang rawan akan terjadi longsor susulan, apalagi musim hujan masih berlangsung.

Atas kejadian ini, Puji akan berkoordinasi dengan instansi terkait. Saat ini, memang sedang berlangsung libur semester, sehingga aktivitas proses belajar mengajar di sekolah yang dipimpinnya tidak digelar.

Baca juga:  Hujan Deras, Tembok Penyengker di Desa Sidan Timpa "Bale Daja"

“Bisa saja nanti kami melakukan sekolah double shift, dan RKB untuk kelas I tidak akan kami fungsikan sembari menunggu kebijakan pemerintah kabupaten,” jelasnya.

Kepala Pelaksana Harian (Kalaksa) BPBD, Putu Ariyadi Pribadi mengatakan, rumah warga yang tertimbun pagar SDN 2 Gitgit itu tertimbun lumpur dan bongkahan batako yang ambruk. Personel TRC bersama aparat desa dan warga sudah melakukan gotong royong membersihkan tanah yang menimbun ruang kamar rumah warga tersebut.

Dengan penanganan ini, Ariyadi memastikan ruang kamar rumah warga masih bisa ditempati. Namun begitu, pihaknya tetap mengingatkan agar pemilik rumah tetap waspada dan kalau hujan kembali terjadi, diharapkan mencari tempat yang lebih aman, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Baca juga:  Ketangguhan Bali Hadapi Bencana Ditarget Tercapai 2030

Hujan juga menyebabkan 2 lokasi di ruas Jalan Singaraja – Bedudul mengalami longsor. Lokasi tanah longsor pertama di Km 13 dan lokasi kedua ada di Km 15.

Badan jalan nasional ini pun amblas karena tanahnya tergerus akibat hujan deras. “Kami bersama Damkar dan koordinasi dengan Balai Jalan Nasional untuk melakukan penanganan darurat dengan memasang terpal di lokasi longsor dan memasang tanda ada longsor sehingga pengendara bisa berhat-hati saat melintas,” katanya. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN