Kapolda Bali, Irjen Pol. Drs. Putu Jayan Danu Putra menghadiri rapat koordinasi Nataru, Minggu (19/12). (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru) dilaksanakan Polda Bali mulai dari sebelum, hari H dan pascaperayaannya. Ada lima pintu masuk Bali yang diawasi secara ketat, baik untuk keamanan maupun mencegah penyebaran COVID-19.

Menurut Kapolda Bali, Irjen Pol. Drs. Putu Jayan Danu Putra, S.H., M.Si, Minggu (19/12), lima pintu masuk Bali yang menjadi perhatian polda yaitu Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Padangbai, Pelabuhan Benoa dan Terminal Mengwi, Badung. Polda disebutnya akan menggelar tiga operasi kepolisian, yaitu Operasi Aman Nusa Agung II, KRYD (kegiatan rutin yang ditingkatkan), dan Operasi Lilin.

Selain itu juga mengaktifkan posko terpadu Satgas COVID-19 Provinsi Bali serta kabupaten atau kota di setiap pintu masuk Bali. Kapolda mengungkapkan, pihaknya bersinergi dengan instansi terkait akan melaksanakan pengamanan secara maksimal untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang akan merayakan hari raya Natal.

Baca juga:  Polri Kerahkan 44.582 Personel Amankan Nataru

Selain itu, Polda Bali beserta jajarannya tetap melaksanakan pengawasan prokes secara ketat untuk menekan laju perkembangan kasus Covid-19. “Saat ini Polda Bali bersama jajarannya melaksanakan Operasi Aman Nusa Agung II yang khusus menangani pengendalian COVID-19,” ujarnya.

Polda juga menggelar KRYD untuk mengendalikan COVID-19 sebelum dan setelah Nataru. Sedangkan untuk mengamankan perayaan Natal dan tahun baru seperti menekan angka kejahatan dan lakalantas serta pengendalian Covid-19, Polda Bali akan melaksanakan Operasi Lilin Agung.

Operasi Lilin Agung dilaksanakan mulai 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022, melibatkan 1.497 personel Polri. Sasaran Operasi Lilin Agung tahun ini adalah menutup dan mengalihkan arus lalu lintas ke lokasi-lokasi areal publik dan daerah tujuan wisata.

Baca juga:  Antisipasi Narkoba, Empat Kafe Dirazia

Pengetatan bagi arus lalu lintas orang yang akan mudik dan arus balik dengan mengecek syarat perjalanan prokes secara ketat. Di samping itu melaksanakan sosialisasi dan imbauan kamtibmas serta penerapan Prokes.

Pengamanan akan difokuskan ke tempat ibadah, pusat perbelanjaan, sentra ekonomi, objek vital, lokasi wisata dan lokasi perayaan tahun baru dengan mematuhi prokes. Tidak kalah penting penegakan hukum terhadap segala bentuk tindak pidana pelanggaran prokes maupun pelanggaran lainnya.

Pada kesempatan tersebut, kapolda asal Bangli ini menyampaikan saran kepada Gubernur Bali Wayan Koster dan peserta rapat lainnya agar Satgas COVID-19 bersama stakeholder berkolaborasi dalam penanganan dan pengendalian virus Corona dengan melaksanakan 5 kegiatan. Pertama, mengimbau masyarakat untuk tidak melaksanakan pesta atau perayaan tahun baru.

Kedua, melaksanakan patroli gabungan dan sidak untuk mencegah pelanggaran Prokes. Ketiga, mengawasi secara ketat jam operasional sesuai dengan Inmendagri No. 66 tahun 2021. Keempat, mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 pada saat dan pasca libur Nataru dengan mengaktifkan kembali Satgas Isoter dan Satgas Oksigen serta sarana Isoter agar sewaktu-waktu siap dipergunakan. Kelima, mengaktifkan posko terpadu Satgas COVID-19 Provinsi Bali dan kabupaten atau kota di setiap pintu masuk Bali untuk memperketat pengawasan syarat perjalanan prokes kepada orang yang masuk ke Bali.

Baca juga:  Pengawai di Karangasem Agar Tak Bepergian dan Beraktivitas Berlebihan Saat Nataru

“Selaku Kapolda Bali saya minta dukungan dari stakeholder terkait agar dinamika Operasi Aman Nusa Agung, KRYD dan Operasi Lilin Agung berjalan baik. Jika sudah berjalan optimal maka perayaan Natal dan tahun baru di wilayah Bali dapat terwujud dengan aman, bersih, sehat dan damai serta pandemi COVID-19 tetap terkendali,” tutup jenderal bintang dua di pundak ini. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN