Pemenang Piala Presiden Esports 2021 memegang trofi yang dibuat oleh Marmar. (BP/nel)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Trofi yang dibagikan kepada para juara, di ajang Piala Presiden Esports 2021, merupakan karya seniman Bali, Marmar. Karya Marmar ini berupa burung garuda yang sayapnya mengepak ke atas.

Pada Piala Presiden sebelumnya, para pemenang juga mendapatkan piala berbentuk garuda. Tetapi sayapnya agak condong ke bawah.

Ketua Panitia Pelaksana Piala Presiden 2021, Rangga Danu Prasetyo, usai turnamen, di Nusa Dua, Minggu (19/12) malam, menuturkan, selama hajatan event bergengsi ini mampu melibatkan 130.000 peserta, sejak kick off 9 Oktober. “Kami mematok target 50 juta penonton yang menyaksikan 7 cabang game ini, ternyata targetnya membludak mencapai 88 juta viewer,” beber Rangga.

Baca juga:  Sejak 3 Tahun Lalu, Produksi Kakao Jembrana untuk Ekspor Terus Meningkat

Karena itu, ke depan, Rangga bertekad menghelat event akbar ini lebih besar, termasuk total hadiahnya. “Kami melombakan jenis game dari luar negeri, termasuk menggali potensi karya anak bangsa. Jika saya dipercaya menjadi panpel lagi, maka total hadiahnya bukan lagi Rp 2 M, tetapi menanjak ke angka Rp 3 M,” paparnya.

Untuk itu, dirinya meminta kepada para gamers supaya terus berlatih. Juga aktif mengikuti berbagai turnamen.

Baca juga:  Tak Kuat Nanjak, Tronton Bermuatan Paku Bumi Mogok

Salah seorang pemain dari Aura Fire, Michael Giovani Tjandra, menerangkan, timnya merebut gelar juara, pada game Mobile Legends. Ia bersama rekannya, yaitu Godiva, High, Kabuki, Facehguffer, dan Qiera melakukan latihan rutin untuk persiapan Piala Presiden ini. “Selama persiapan Piala Presiden ini, kami berlatih 9 jam per harinya, mulai pukul 13.00 sampai 22.00,” ungkap Michael.

Malahan, Michael yang maniak games ini, pernah berlatih 2 hari 2 malam tidak tidur sama sekali, hingga totalnya berlatih selama 48 jam.

Baca juga:  Berhasil Pertahankan Desanya Zona Hijau COVID-19, Satgas GR Diusulkan Diberi Hadiah Finansial

Sementara, Deputi II Bidang Pembangunan Manusia, Kantor Staf Presiden (KSP), Abetnego Tarigan, mengemukakan, turnamen olahraga elektronik kasta tertinggi di Nusantara ini, merupakan upaya pemerimtah untuk membangun esports lebih tangguh. Ia mengharapkan, para atlet tidak berpuas diri merebut juara di Tanah Air.

Namun, atlet dituntut terus meningkatkan skillnya, hingga menggapai juara di level internasional. Menjelang penutupan Minggu (19/12) malam, grandfinal mempertandingkan game PUBG Mobile, dan juaranya RRQ RYU, kemudian runner up EVOS Reborn, dan disusul Victim 4b Nd. (Daniel Fajry/balipost)

BAGIKAN