Suasana di RSD Mangusada. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com -Perkembangan kasus COVID-19 di wilayah Kabupaten Badung menunjukkan tren penurunan yang cukup signifikan sejak beberapa pekan terakhir. Penurunan kasus ini berdampak pada Bed Occupancy Rate (BOR) di Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada.

Dalam sepekan ini tingkat keterisian tempat tidur ruang isolasi pasien COVID-19 menyentuh angka nol. Plt Direktur RSD Mangusada dr. Ketut Japa, saat dikonfirmasi Senin (20/12) membenarkan jika tingkat keterisian kamar turun dratis seiring melandainya kasus COVID-19. “BOR saat ini kosong, tidak ada pasien Covid-19 yang kami rawat,” ungkapnya.

Menurutnya, redahnya tingkat keterisiaan tempat tidur di rumah sakit plat merah tersebut terjadi sejak dua pekan lalu. “Memang, penurunan angka sudah terjadi sejak 2 minggu lalu paling banyak hanya satu pasien yang kita rawat,” ujarnya.

Baca juga:  Gubernur Koster Minta PKK Pantau Dampak COVID-19

Japa mengakui tetap menyiagakan puluhan tempat tidur mengantisipasi bila terjadi lonjakan kasus pascaperayaan Natal dan Tahun Baru. Sebelumnya, dari 100 bed yang disediakan untuk merawat pasien Corona, kini hanya 30 bed yang disiagakan. “Kami hanya siagakan 30 kamar istilahnya buka tutup, kalau nanti tiba-tiba terjadi peningkatan kasus COVID tinggal memasukkan pasien saja,” jelasnya.

dr Japa mengakui, perkembangan kasus positif COVID-19 di Kabupaten Badung cenderung berfluktuatif. Karena itu, pihaknya tidak bisa serta merta mengalihkan semua bed yang tersisa untuk pelayanan pasien non-COVID-19. “Kecendrungan fluktuatif (jumlah pasien covid -red), tapi kalau dibandingkan dengan dua minggu yang lalu terjadi penurunan tidak seperti Agustus yang BOR-nya lebih dari 100 persen,” katanya.

Baca juga:  RSD Mangusada "Kebanjiran" Pasien DBD

Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Kesehatan setempat mengakui tetap menyiapkan tempat isolasi terpusat (Isoter) untuk menekan penyebaran kasus. Bahkan, tempat isoter yang disediakan pun masih yang dulu yakni Bakung Beach yang memiliki daya tampung mencapai 150 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Badung dr Nyoman Gunarta mengaku menyiapkan beberapa langkah untuk mengantisipasi penyebaran Omicron, salah satunya tetap menyiapkan tempat isoter. Diakui isoter, saat ini masih ada yakni di Bakung Beach. “Kita tetap akan lakukan penyediaan isoter. Itu sebagai langkah menekan penyebaran. Sehingga kita bisa mengontrol seperti penanganan sebelumnya,” ujarnya.

Baca juga:  Dari Tambahan Puluhan Kasus Positif COVID-19 di Bali, Hampir 50 Persen Ada di Badung

Pihaknya juga menyebutkan jika Pemerintah Provinsi Bali juga melakukan hal yang sama. Bahkan Gubernur Bali sudah merapatkan instansi terkait dalam menerapkan protokol kesehatan (Prokes).

Begitu juga meminta pengetatan pintu masuk Bali, sehingga dipastikan tidak ada yang terpapar masuk ke Bali. “Jadi pintu masuk Bali harus benar-benar bisa melakukan screening dengan baik. Sehingga kasus COVID-19 bisa terkontrol,” jelasnya. (Parwata/balipost)

BAGIKAN