PEMECUTAN - Panitia Pelebon Raja Puri Pemecutan, almarhum Tjokorda Pemecutan XI memaparkan rentetan acara pelebon di Puri Pemecutan, Denpasar, Senin (27/12). (BP/eka adhiyasa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Serangkaian upacara palebon Ida Cokorda Pemecutan XI di Puri Pemecutan, Denpasar segera digelar. Upacara palebon dikenal dengan istilah Pratiwa Nyawa Ngasti Wedana ini akan “dipuput” 11 sulinggih dan menggunakan bade tumpang 11.

Jumlah ini sama dengan upacara saat naik tahta Ida Cokorda Pemecutan XI pada 1998. Ketika itu juga menggunakan 11 sulinggih.

Hal ini ditegaskan Ketua Panitia Palebon, A.A. Ngurah Rai Sudarma di Puri Pemecutan, Senin (27/12). Dikatakan, pelaksanaan palebon tersebut merupakan petunjuk dari sulinggih.

Dalam pelaksanaan rembug terkait pelaksanaan palebon ini melibatkan sebanyak 7 sulinggih. Rai Sudarma mengatakan Ida Cokorda Pemecutan XI mabiseka sebagai Raja Pemecutan pada tahun 1989.

Baca juga:  KPU Temukan Istri Sulinggih Jadi Anggota Parpol 

Alamrhum menggantikan ayahnya Ida Tjokorda Pemecutan X yang lebar tahun 1986. Rangakain palebon akan di mulai pada 2 Januari 2022 dengan prosesi ngalelet.

Namun sebelum itu, pada 31 Desember 2021 akan digelar matur piuning, nyukat genah dan nanceb tetaring. Dan tanggal 1 Januari 2022 digelar nunas tirta untuk masiram.

Selanjutnya pada 17 Januari akan digelar ngardi toya siram melaspas eteh-eteh pasucian, panca datu, patrang, bendusa kembul. Kemudian dilanjutkan pada 18 Januari dilaksanakan ngreresik, ngentos lilit, munggah patrang, panca datu. Juga digelar manah toya ning, ngajum, yang kemudian dilanjutkan masuci ke Pura Tambang Badung.

Baca juga:  I Gusti Made Oka akan Diaben 21 Februari

Selanjutnya dilanjutkan dengan mapeed ogoh-ogoh dan pamuspaan, munggah bea, tarpana agung, pamuspan, dan penebus-nebusan. “Puncak palebon pada 21 Januari,” ujarnya.

Rangkaiannya yakni ngenjing, ngutang pering, baleman, teteh tabuh. Dilanjutkan dengan mabumi sudha, melaspas pamereman, lembu, dan panca rengga. Setelah itu, barulah tedun layon dan berangkat ke Setra Badung. Prosesi ini menggunakan bade tumpang 11 dengan tinggi kurang lebih 18 meter.

Menantu pertama Ida Cokorda, Ida Bagus Wesnawa menambahkan, untuk menghindari kerumunan, pihaknya melibatkan peserta yang terbatas yakni 3 banjar di wawidangan Desa Adat Denpasar. Dengan peserta dari masing-masing banjar sebanyak 60 orang. “Kami akan bekerjasama dengan pihak Satgas terkait dengan penerapan protokol kesehatan,” katanya.

Baca juga:  Buka Pesamuhan Sulinggih, Bupati Badung Harapkan Ada Persamaan Persepsi Tentang Upacara Tumpek

Bukan hanya itu, kini warga yang ingin melayat juga dibatasi jumlahnya. Seperti yang sudah datang kemarin, ada warga dari Br. Kepaon, pihaknya minta datang per 25 orang setiap sesi. “Karena masih masa pandemi, kita tetap terapkan protokol kesehatan,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pangelingsir Puri Pemecutan, Ida Cokorda Pemecutan XI lebar atau berpulang pada Rabu (22/12) lalu. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN