SEMARAPURA, BALIPOST.com – Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) berdampak signifikan pada kunjungan wisatawan ke Nusa Penida. Di tengah makin tingginya kunjungan ini, “perang” tarif antara akomodasi pariwisata di destinasi itu terjadi.
Hal ini pun diakui Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, Senin (27/12). Bahkan, ia berencana memetakan akomodasi pariwisata berdasarkan kelasnya untuk menghindari perang tarif berkepanjangan yang menimbulkan persaingan usaha tak sehat itu.
Terkait perang tarif yang terjadi, ia menilai hal ini disebabkan pandemi yang melanda sudah hampir 2 tahun. “Makanya, saya punya ide untuk memetakan kamar akomodasi pariwisata agar sesuai kelas. Ini baru rencana saya. Jadi tarifnya sesuai dengan kelas kamarnya. Tidak hanya kelas kamar, nantinya fastboat juga harus begitu,” tegasnya.
Pihaknya akan kembali berbicara lebih lanjut dengan para pelaku pariwisata. Nantinya, penerapan skema tarif bisa satu suara dan tidak menimbulkan konflik berkepanjangan di antara pelaku pariwisata di Nusa Penida.
Bupati Suwirta mengatakan kunjungan wisata domestik belakangan cukup ramai ke Nusa Penida. Bahkan, kunjungan wisatawan cukup melonjak.
Suwirta yang sempat meninjau sendiri kunjungan wisata di Pasih Uug Nusa Penida, mengatakan ada ribuan wisatawan setiap hari. “Tahun depan, kami berupaya untuk meningkatkan kenyamanan bagi pengunjung saat berwisata. Akan ada banyak perbaikan infrakstruktur,” kata Bupati Suwirta.
Sebagai dukungan pemerintah, pihaknya sudah merancang perbaikan sarana dan infrakstruktur. Bahkan, tahun depan pinjaman dana PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) juga akan difokuskan bagi perbaikan infrakstruktur di Nusa Penida. Selain itu, juga peningkatan kualitas produksi air bersih, setelah mendapat bantuan pompa dari BWS untuk sumber mata air Segening.
“Pengeluaran kami untuk menata Nusa Penida cukup tinggi,” ungkapnya.
Ia juga berencana menaikkan retribusi ke tiga pulau di Nusa Penida. Saat ini retribusi sebesar Rp 25 ribu sudah bisa berwisata ke tiga pulau di Nusa Penida. Rencananya, retribusi dipungut per destinasi. “Jadinya penginapan laku, PHR juga otomatis akan semakin naik,” tutup Bupati Suwirta. (Bagiarta/balipost)