TANAM POHON-Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak bersama Kapolda Bali Irjen Pol. Putu Jayan Danu Putra menanam pohon bakau di Taman Wisata Mangrove, Jalan By-pass Ngurah Rai, Denpasar Selatan.(BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kodam IX/Udayana mencetuskan Gerakan Jaga Alam dan Air (Gejala) khususnya di wilayah Bali, NTB dan NTT. Selain untuk menjaga kelestarian lingkungan maupun mengurangi dampak akibat pemanasan global, juga menyukseskan G20. Implementasi program ini, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak bersama instansi terkait menanam pohon mangrove di Taman Wisata Mangrove, Jalan By-pass Ngurah Rai, Desa Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan, Selasa (28/12).

Kapendam IX/Udayana Letkol Kav Antonius Totok Y.P., menjelaskan tujuan kegiatan ini untuk mencegah intrusi air di laut, mencegah erosi dan abrasi di pantai. Selain itu sebagai tempat hidup dan sumber makanan bagi berbagai jenis satwa di pesisir serta lautan.

Baca juga:  Ribuan Angkatan Kerja Belum Terserap Dunia Usaha

Di samping itu merupakan potensi sumber daya alam sebagai kebutuhan sehari-hari, utamanya masyarakat di sekitarnya. “Hutan mangrove selain dapat dijadikan sebagai wahana pendidikan, juga untuk edukasi maupun pariwisata,” ujarnya.

Mangrove juga dapat diolah dan dijadikan sebagai peluang usaha yang cukup bagus, seperti buahnya bisa dijadikan sebagai sumber pangan lokal baru dan telah dikembangkan oleh Kelompok Usaha Bersama (KUB) Segara Batu Lumbang bekerja sama dengan pemerintah daerah dan PKK setempat. “Buah mangrove yang dikembangkan yaitu berupa produk makanan ringan, teh, dan kopi yang di antaranya telah lulus uji BPOM dan mempunyai banyak peminat di pasar lokal,” ungkap Antonius Totok.

Baca juga:  Giri Prasta Sambut Kedatangan Presiden Jokowi ke Kutuh

Apalagi dalam waktu dekat, Indonesia khususnya di Provinsi Bali menjadi tuan rumah konferensi tingkat tinggi G20 tahun 2022. Hal ini merupakan langkah baik untuk memulihkan kembali pariwisata yang ada di Provinsi Bali yang diakibatkan dampak dari pandemi Covid-19. “Ini merupakan kebanggaan bagi kita semua. Hutan mangrove yang dibangun sejak tahun 2003. Harapannya kegiatan ini akan menjadi percontohan bagi rehabilitasi ekosistem mangrove di provinsi lainnya di Indonesia,” ujarnya.

Baca juga:  Kodam Matangkan Keberangkatan Anggotanya ke Indonesia Timur

Kodam IX/Udayana bersama jajarannya telah menanam pohon mangrove jenis prohram secara tersebar sebanyak 35.950 pohon, ditanam di wilayah Kodim 1611/Badung sebanyak 4.000 pohon, Kodim 1617/Jembrana sebanyak 5.000 pohon, Kodim 1620/ Lombok Tengah 21.950 pohon dan Kodim 1612/Manggarai sebanyak 5.000 pohon. Selain itu juga menanam tanaman pohon keras dan pohon produktif sebanyak 8.790 pohon.

Di wilayah Kodim 1609/Buleleng 5.830 pohon, Kodim 1612/Manggarai 1.000 pohon, Kodim 1602/Ende 250 pohon, Kodim 1625/Ngada 250 pohon dan di wilayah teritorial Brigif 21/Komodo 1.460 pohon. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN