Anggota DPRD Tabanan mengecek pembangunan atap gedung SDN 1 Batungsel, Rabu (29/12). (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Pengerjaan atap bangunan SDN 1 Batungsel, Kecamatan Pupuan, Tabanan pascaambruk, Sabtu (17/12/2021), kembali mendapat atensi anggota DPRD. Kali ini gabungan Komisi II dan IV yang turun memantau langsung pengerjaan tersebut, Rabu (29/12).

Pemborong diminta memperhatikan kualitas dan deadline pengerjaan. Kunjungan lapangan Komisi II dan IV DPRD Tabanan kali ini turut didampingi oleh Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang), Badan Keuangan Daerah (Bakeuda), Dinas Pendidikan, serta Sekretariat DPRD Tabanan.

Dalam kesempatan itu, baik Ketua Komisi II, I Wayan Lara dan Ketua Komisi IV, I Gusti Komang Wastana mengharapkan pengerjaan konstruksi di sekolah-sekolah maupun bangunan lain, harus memiliki perencanaan detail dan sesuai dengan kekuatan fisik bangunan. “Kami tidak mau hal ini terulang kembali karena hal tersebut menyangkut nama lembaga, khususnya Pemerintah Daerah Kabupaten Tabanan,” tegas Gusti Komang Wastana, dikonfirmasi Kamis (30/12).

Baca juga:  Kunjungan ke Desa Wisata Pinge Masih Tinggi  

Di hadapan anggota DPRD, pemborong menjelaskan pengerjaan rehab atap SDN1 batungsel telah sesuai dengan kesepakatan. Dalam kurun waktu 20 hari sejak dilaksanakan rapat kerja tersebut sudah dilakukan pengerjaan rehab.

Pengerjaan rehab atap dilaporkan sudah rampung 60 persen. “Mereka (pemborong dan pengawas) juga menjelaskan, proses pengerjaan dilapangan sangat tergantung dari cuaca karena pengerjaan menggunakan listrik. Namun demikian mereka tetap optimis dan komitmen pelaksanaan pekerjaan perbaikan atap SDN 1 Batungsel selesai seuai dengan jadwal yang telah ditetapkan,” jelasnya.

Baca juga:  PTS Harus Bersinergi Majukan Kualitas Pendidikan di Tengah Pandemi Covid-19

Atas kejadian yang terjadi di SDN 1 Batungsel, Pupuan, Dinas Pendidikan diminta mendata sekolah-sekolah yang ada di Kecamatan Pupuan yang tidak layak pakai atau huni untuk bisa direncanakan perbaikan dan renovasinya. “Kami hanya ingin ke depan proses pendidikan dan belajar mengajar untuk anak didik bisa berlangsung dengan nyaman dan tenang, dan tidak menjadi trauma pascakejadian ini,” pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, atap bangunan gedung SDN 1 Batungsel, yang baru selesai direhab ambruk. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Baca juga:  Sempat Ngantor Saat Saraswati, Toya Adnyana Berpulang

Rehab bangunan gedung sekolah ini mulai dikerjakan pada Oktober 2021 bersumber dari DAK, dan rampung di Desember. Sebelum dilakukan rehab, kondisi bangunan sekolah yang dimanfaatkan untuk ruang kelas 1, 2, 3 dan 4 ini mengalami kerusakan di bagian atap dan plafon. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN