Peta kejadian gempa magnitudo 7,3 di Laut Banda pada Kamis dinihari (30/12/2021) (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Sepanjang Januari hingga Desember 2021 telah terjadi 10.570 kali gempa tektonik dalam berbagai variasi magnitudo dan kedalaman yang bersumber dari sumber gempa subduksi lempeng dan sesar aktif. Demikian pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

“Jumlah ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan aktivitas gempa selama tahun 2020, yaitu sebanyak 8.264 kali,” kata Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, dikutip dari Kantor Berita Antara, Kamis (30/12).

Baca juga:  Dari Tahapan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi hingga Tembus Belasan Ribu Orang

Daryono menjelaskan sepanjang 2021 tercatat sebanyak 243 kali gempa signifikan dengan magnitudo di atas 5,0. Jumlah tersebut sama dengan aktivitas gempa signifikan pada 2020.

Sementara gempa yang guncangannya dirasakan masyarakat terdata sebanyak 764 kali atau mengalami peningkatan dibandingkan 2020 yang tercatat sebanyak 754 kali.

Gempa bumi merusak juga meningkat dibandingkan tahun 2020 yang terdata 11 kali, yaitu 23 kali pada 2021. Tercatat pula terjadi dua kali peristiwa gempa bumi yang memicu tsunami selama 2021, sementara pada 2020 tidak ada peristiwa gempa yang memicu tsunami.

Baca juga:  Pergerakan Sesar Cimandiri dan Erupsi Gunung Gede, BMKG : Itu Hanya Hoaks

Tsunami yang terjadi pada 2021, yaitu tsunami kecil 50 cm di Tehoru Maluku Tengah akibat gempa magnitudo 6,1 pada 8 September 2021 dan tsunami kecil 7 cm di Laut Flores akibat gempa magnitudo 7,4 pada 14 Desember 2021.

BMKG juga memantau selama 2021 aktivitas gempa paling banyak terjadi pada Desember, yakni mencapai 1.348 kali, sedangkan gempa paling sedikit terjadi pada bulan Februari, yakni 534 kali. (kmb/balipost)

Baca juga:  Musim Hujan, Bali Diminta Waspadai Dua Potensi Bencana Ini
BAGIKAN