Menteri Kominfo, Johnny G. Plate. (BP/Istimewa)

JAKARTA, BALIPOST.com – Pengembangan Talenta Digital Indonesia yang memiliki 3 program pada 2022 akan diperluas cakupannya. Program yang ada di bawah naungan Kementerian Komunikasi dan Informatika itu terus dikembangkan untuk mempersiapkan SDM yang cakap menghadapi potensi kemajuan, tantangan dan manfaat yang didapat dari akselerasi transformasi digital nasional.

Dikutip dari rilisnya, Juru Bicara Kementerian Kominfo, Dedy Permadi mengatakan di 2021, belasan juta orang dijangkau dalam 3 program peningkatan SDM itu. “Di tingkat dasar, Gerakan Nasional Literasi Digital telah menjangkau 12,3 juta orang masyarakat, di tingkat menengah melalui Digital Talent Scholarship (DTS) dengan 131 ribu orang terlatih, lalu di tingkat lanjutan melalui Digital Leadership Academy (DLA) yang memberikan pembekalan kepada 306 orang pemimpin C-level dari sektor publik maupun privat,” ujarnya.

Baca juga:  Kikis Kesenjangan Digital, Indonesia Kombinasikan Satelit dan Kabel Serat Optik

Menyambut 2022, ketiga program tersebut akan terus dikembangkan. Sesuai dengan arahan Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, lanjutnya, di 2022, GNLD akan menyasar 5,5 juta orang dari kelompok-kelompok masyarakat yang lebih spesifik agar pelatihan yang diberikan dapat lebih tepat sasaran dan makin tepat guna.

Beragam pelatihan yang diadakan melalui GLND didasarkan pada 4 pilar utama, yakni digital skills, digital culture, digital ethics, dan digital safety. Program GNLD terbuka untuk masyarakat umum dan dapat diakses melalui situs web event.literasidigital.id.

Baca juga:  Saat Mudik Lebaran, BMKG Prediksi Hujan Intensitas Ringan Hingga Sedang

DTS akan meningkatkan target capaian menjadi 200.000 orang peserta, atau 100.000 orang lebih banyak dari target 2021. Berbagai pelatihan digital dengan topik-topik seperti cloud computing, artificial intelligence, big data analytics, digital marketing, dan berbagai kecakapan digital teknis lain yang semakin dibutuhkan di era digital dapat dipilih oleh peserta DTS. Selain pelatihan teknis, DTS juga memberikan fasilitasi sertifikasi global bagi peserta yang berminat dan menunjukkan performa yang baik.

Baca juga:  MotoGP Mandalika, Puluhan BTS Dioptimalkan

Lalu, DLA akan menargetkan 400 orang pemimpin C-level dari sektor publik dan privat untuk diberikan pelatihan kepemimpinan digital. Tahun depan, DLA berencana menggandeng 4 (empat) tambahan mitra universitas, yakni: Cornell University, Massachusetts Institute of Technology, University of Cambridge, dan Imperial College London.

“Kemajuan dan perkembangan teknologi digital yang pesat menjadi tantangan dalam menyiapkan SDM bidang digital yang relevan dan terus up to date. Sehingga, program-program pengembangan SDM Digital terus diupayakan untuk didesain secara adaptif, responsif, dan visioner,” paparnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN