Suasana Pasar Loka Crana. (BP/Dokumen)

BANGLI, BALIPOST.com – Pasar Loka Crana rencananya akan dipakai sebagai mal pelayanan publik. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bangli I Made Ari Pulasari membenarkan rencana itu saat dikonfirmasi Minggu (2/1).

Ari Pulasari mengatakan mal pelayanan publik akan didirikan pada 2022. Pemkab sudah menyiapkan anggaran untuk itu. “Kalau konsep lengkapnya saya belum tahu, belum dapat penjelasan lengkap. Mengenai anggaran sudah dipasang Rp 4 miliar,” ungkapnya.

Baca juga:  Kurangi Kepadatan Pemilih, Segini Tambahan TPS untuk Pilkada Bangli

Dijelaskan Ari Pulasari, di dalam mal pelayaan publik itu nantinya semua jenis pelayanan Pemkab Bangli akan terpusat di sana. Tidak hanya menyangkut perizinan yang selama ini dilayani DPMPTSP, namun juga pelayanan lainnya seperti administrasi kependudukan dan lainnya.

Tujuan dibuatnya mal pelayanan publik untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengurus berbagai layanan di satu tempat. “Contohnya, kalau sekarang masyarakat mau cari IMB (ijin mendirikan bangunan) habis cari blanko di Dinas PMPTSP, setelah itu harus ke PU. Nanti setelah ada mal pelayanan publik, ngurusnya cukup di satu tempat bisa selesai,” jelasnya.

Baca juga:  Bupati Giri Prasta Komit Turunkan Kemiskinan Hingga Nol Persen

Menurutnya keberadaan mal pelayanan publik di Bangli sangat perlu. Di Bali, Ari Pulasari menyebut sebagian besar kabupaten/kota lainnya sudah punya mal pelayanan publik. “Bangli saja yang belum,” ujarnya.

Meski nantinya didirikan mal pelayanan publik, namun Pasar Loka Crana tetap menampung pedagang. Sebab tidak semua bangunan pasar digunakan sebagai mal pelayanan publik.

Hanya sebagian. “Bagaimana pengaturannya saya belum tahu persis. Pedagang tetap di sana nanti,” ujarnya.

Baca juga:  Mei, PDAM Buleleng akan Berlakukan Tarif Baru

Ari Pulasari mengatakan saat ini keberadaan kios di Pasar Loka Crana belum maksimal dimanfaatkan oleh pedagang. Dengan nanti didirikannya mal pelayanan public di sana, dipastikan aktivitas pasar bisa lebih ramai. (Dayu Swasrina/Balipost)

BAGIKAN