Suasana di Taman Ayun, Mengwi. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Aci Tulak Tanggul merupakan tradisi khas Bali yang berasal dari Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Tradisi yang erat kaitannya dengan keberadaan Taman Ayun hingga kini tetap dilestarikan Desa Adat Mengwi.

Bendesa Adat Mengwi, Anak Agung Gelgel mengatakan pelaksanaan upacara Aci Tulak Tanggul merupakan penghormatan kepada dua orang yang merupakan suami istri. Dalam pelaksanaan, terdapat beberapa sarana yang dipergunakan.

Salah satunya, adalah pakelem yang akan dihaturkan di kolam Taman Ayun. “Sarana pakelem menggunakan bebek, palabungkah pala gantung, palawija, pala rambat, uang kepeng sejumlah 4.500 buah, dan dilaksanakan setiap Anggara Kasih Medangsia,” ujarnya.

Baca juga:  Ramaikan HUT ke-14 Kota Mangupura, Dinas Perikanan Gelar Lomba Masak Ikan

Selain menghaturkan pakelem, Anak Agung Gelgel menjelaskan, upacara Tulak Tanggul juga akan diiringi dengan Tari Baris Keraras. Tarian ini harus dibawakan oleh warga Banjar Batulumbung. “Uniknya baris ini menggunakan kalung dan gelang dari urutan, kemudian mahkotanya dari dari sate dan dangsil. Selain itu Tari Baris ini tidak diiringi gong, hanya sebuah nyanyian,” katanya.

Dijelaskan pelaksanaan upacara Aci Tulak Tanggul merupakan penghormatan kepada dua orang yang merupakan suami istri yang meninggal di Taman milik Raja Mengwi. Diketahui kedua mempelai tersebut meninggal menjadi pakelem, agar tidak terjadi kebocoran Taman. “Pada waktu itu Raja Mengwi memiliki taman yang berisi air dan saat ini disebut Taman Ayun. Kemudian taman tersebut mengairi ratusan hektar sawah, tetapi terus mengalami kebocoran,” ujarnya.

Baca juga:  Desa Adat Mengwi Terapkan Ngaben Tanpa Biaya

Menurutnya sang raja pada saat itu pun mencari cara agar tidak mengalami kebocoran. Setelah melakukan semedi di Puncak Manggu akhirnya mendapatkan jawaban bahwa pembangunan taman tidak menghaturkan padagingan. “Sehingga setiap enam bulan sekali kami melaksanakan Aci Tulak Tanggul. Itu untuk menghormati kedua mempelai tersebut,” katanya. (Parwata/balipost)

BAGIKAN