DENPASAR, BALIPOST.com – Rencana Dinas Perhubungan (Dishub) Denpasar untuk mengosongkan Terminal Wangaya dari aktivitas pedagang, direspons positif Perumda Pasar Sewaka Dharma. Mengingat, 113 pedagang yang kini berjualan di Terminal Wangaya rencananya akan direlokasi ke Pasar Cokroaminoto (eks.Tiara Grosir).
Dirut Perumda Pasar Sewaka Dharma Denpasar, I.B.Kompyang Wiranata, Rabu (5/1) mengatakan pihaknya tetap berusaha untuk mengakomodir persoalan yang dihadapi para pedagang di Terminal Wangaya. Dikatakan, saat ini lahan di Pasar Cokroaminoto masih cukup tersedia untuk menampung pedagang yang kini berjualan di Terminal Wangaya.
Terlebih, waktu berjualan antara pedagang yang sekarang ada di Pasar Cokroaminoto tidak berbenturan dengan jadwal untuk pedagang di Terminal Wangaya. Rencananya, pedagang Terminal Wangaya akan berjualan pada pagi hari, mulai pukul 7.00 sampai pukul 14.00 WITA.
Selanjutnya, akan disusul dengan aktivitas pedagang yang sudah ada. “Jadi untuk waktu tidak ada masalah, karena beda waktu. Karenanya, para pedagang di Pasar Cokro tidak keberatan. Selain itu, lahan masih ada,” ujar Gus Kowi, sapaan akrab I.B. Kompyang Wiranata.
Pihaknya selaku pengelola Perumda Pasar sudah siap untuk menerima para pedagang di Terminal Wangaya tersebut. Hanya, kapan waktu untuk pindah, pihaknya tidak mengetahui.
Sebab, itu merupakan ranahnya Dinas Perhubungan. “Pokoknya kami siap menampung mereka, kapan pun mereka pindah,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, sejak dilakukan penataan aset-aset milik Kota Denpasar, sejumlah fasilitas umum mulai didata. Termasuk keberadaan terminal yang ada di Kota Denpasar. Namun, dua terminal yang ada, seperti Terminal Wangaya dan Terminal Kereneng, fungsinya mulai berubah.
Lahan terminal itu sudah dipenuhi pedagang. Kini, dengan adanya penataan tersebut, pedagang-pedagang yang berjualan di lahan terminal mulai ditata.
Kepala Dinas Perhubungan Denpasar, Ketut Sriawan mengakui pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada pedagang. Awalnya, sejumlah pedagang memang ada yang tidak setuju dengan pemindahan tempat berjualannya yang sejak lama ditempati.
Namun, setelah diberikan penjelasan terkait penataan tersebut, akhirnya mereka setuju. “Memang ada beberapa kurang setuju, namun tetap kita berikan penjelasan, sehingga mereka paham dan mau akan pindah,” ujar Sriawan. (Asmara Putera/balipost)