I Nengah Makir menunjukkan Teh Gobo. (BP/bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Ada yang menarik dalam peresmian pasar desa adat Bongan Puseh, Tabanan, Rabu (5/1). Dari sekian banyak kios pedagang yang menjajakan beragam komoditi, ada satu produk yang menjadi perhatian pengunjung saat itu, yakni Teh Gobo (Teh Gonda Bongan) milik I Nengah Makir.

Teh yang berbahan dasar dari sayur gondo atau sayuran khas Tabanan ini bahkan diborong oleh Gubernur Bali Wayan Koster dan pejabat Pemkab Tabanan.

Desa Bongan, kecamatan Tabanan memiliki potensi pertanian yang cukup dikenal oleh masyarakat setempat yakni jukut gonda dan kangkung yang memang memiliki citarasa khas tersendiri. Melihat potensi tersebut, Makir mencoba untuk berinovasi menghasilkan produk yang diharapkan nantinya bisa menjadi oleh oleh (souvenir) khas desa Bongan, yang tentunya bisa bernilai jual di pasaran.

Baca juga:  Aksi Curanmor Meningkat di Tiga Kecamatan

Salah satunya memanfaatkan sayur gonda untuk jadi bahan baku sajian minuman teh. Diakuinya, ia sudah menekuni inovasi ini sejak 2019 silam, bahkan ia pun sempat berulang kali mengalami kegagalan untuk mendapatkan komposisi teh gonda yang nikmat untuk disajikan.

“Selama ini jukut gondo hanya bisa diolah jadi sayuran plecing saja, jadi ada pemikiran dari kami bagaimana membuat inovasi baru, agar gonda bisa juga jadi diolah jadi sajian lain yang nantinya bisa dinikmati masyarakat luas,” jelasnya.

Makir juga mengatakan upaya untuk pengembangan sayur gonda sebagai teh ini juga tidak mudah. Sehingga sempat tersendat dan baru 2020 lalu kembali berlanjut setelah adanya pendampingan dari salah satu sekolah untuk pengembangan desa wisata yang ada di Desa Bongan. “Dalam pendampingan desa wisata tersebut, kami didorong agar bisa produk teh gonda ini dimasukan sebagai produk UMKM dengan nama Teh Gobo yang dimaksudkan untuk souvenir bagi wisatawan yang datang ke Desa Bongan,” ujarnya.

Baca juga:  Kasus Korupsi DAPM Kediri, Empat Tersangka Baru Ditetapkan

Proses pembuatan sayur gonda untuk bisa sebagai teh adalah dengan memanfaatkan daunnya saja. Daun gonda yang sudah dicuci bersih tersebut direbus selama 5 menit untuk selanjutnya dijemur di bawah sinar matahari dalam kurun waktu 2-3 hari.

Hasil dari penjemuran tersebut kemudian dilakukan pemilihan lagi dengan hanya memilih daun yang memiliki tingkat kekeringan tinggi dan lanjut dikemas sebagai produk siap jual. “Saat ini produk teh berbahan baku sayur gonda ini sudah mengantongi izin, bahkan kami sudah pernah ikut pameran UMKM dan jual di pasaran,” jelasnya.

Baca juga:  Rayakan HUT RI, 72 Tumpeng Disajikan di Halaman RSUP Sanglah

Bahkan dalam penyajiannya mirip dengan cara minum teh masyarakat di Cina. Yakni, daun teh dituangkan ke cangkir kemudian disiram dengan air hangat untuk kemudian siap untuk diminum.

”Cara meminum Teh Gobo ini unik berbeda dengan sajian teh pada umumnya yang dilakukan dengan cara mencelupkan dalam air hangat. Cara unik minum teh ini sekaligus jadi nilai lebih yang kami tawarkan,” ucapnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN