BANGLI, BALIPOST.com – Dua organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemkab Bangli yakni Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Dinas Perpustakaan dan Kearsipan telah dilebur. Dengan dileburnya dua dinas itu, para pejabat yang sebelumnya memimpin OPD tersebut kehilangan jabatan dan menjadi staf biasa.
Plt. Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia, Dewa Agung Suryadarma, Kamis (6/1) mengatakan dua OPD tersebut sudah dilebur per 1 Januari. Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebagian bidangnya dilebur ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) dan sebagian ke Dinas Sosial.
Sedangkan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dilebur ke sekretariat. “Stafnya sudah dibagi. Dinas perpustakaan misalnya, ada sebagian stafnya ke bagian umum, ada yang ke bagian Ortal,” jelasnya.
Sedangkan mantan kadisnya, kata Suryadarma saat ini jadi staf. dr. I Wayan Sudiana yang sebelumnya menjabat Kadis Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak kini jadi staf di Dinas PMD.
Sementara I Wayan Karmawan yang sebelumnya menjabat Kadis Perpustakaan dan Kearsipan jadi staf di Sekretariat Pemkab. “Untuk (mantan) pejabatnya disuruh nunggu penempatannya. Mungkin kebijakan beliau (Bupati, red) nanti akan diatur lagi. Bapak Karmawan misalnya, karena dulu mantan guru akan diperbantukan jadi staf di Disdik sebagai pengawas pendidikan mungkin, atau dimana cocoknya tergantung kebijakan bapak,” jelasnya.
Penempatan saat ini dimaksudkan memperlancar pembayaran gaji. Sehingga mereka sementara ditempatkan di OPD tersebut. “Istilahnya pejabatnya parkir di sana dulu lah,” ujarnya.
Disampaikan juga oleh Suryadarma bahwa meski sudah dilebur, namun pegawai dan mantan pejabat dua OPD tersebut masih ada yang ngantor di kantor bekas OPD itu. “Karena kemarin masih proses mentransfer kemana-kemana sehingga mereka parkirnya masih di kantor yang lama,” imbuhnya.
Sementara itu, I Wayan Karmawan dihubungi terpisah mengaku belum mendapat pemberitahuan resmi terkait peleburan dinas yang dipimpinnya itu. “Cuma denger-denger katanya akan dilebur ke bagian Ortal dan bagian umum. Kalau resminya saya belum dapat pemberitahuan,” kata Karmawan.
Ia pun tak tahu setelah dilebur akan ditugaskan jadi apa dan ditempatkan di mana. Sampai saat ini ia mengaku masih ngantor di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.
Walaupun tidak ada kerjaan. “Ya nganggur saja. Paling-paling menyelesaikan SPJ 2021,” ujarnya seraya mengaku dirinya masih menunggu informasi resmi terkait hal itu. (Dayu Swasrina/balipost)