DENPASAR, BALIPOST.com – Lima hari pascakeluarnya hasil tes PCR, belasan karyawan vila di kawasan Sawangan, Nusa Dua, akan melakukan exit test COVID-19. Ini, setelah mereka menjalani karantina selama 5 hari dari 3 Januari, meski hasil tes awal sebagai kontak erat kasus varian Omicron yang terkonfirmasi di Surabaya menunjukan seluruhnya negatif.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Dinas Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya, Jumat (7/1), pihaknya akan melakukan pengambilan sampel Swab pada hari ini. Ia mengatakan tindakan ini sesuai dengan aturan terkait masa karantina kontak erat kasus Omicron.
Pengambilan sampel ini, kata dia, dilakukan setelah mereka menjalani masa karantina mandiri selama 5 hari sejak 3 Januari. Lebih lanjut, kata dr. Suarjaya, pengambilan sampel ini akan melibatkan tim dari Dinas Kesehatan bersama dengan pihak puskesmas Kuta Selatan. “Nanti tim Dinkes bersama Puskesmas melaksanakan,” katanya singkat.
Terpisah, Camat Kuta Selatan Ketut Gede Arta, mengatakan, meski hasil tes PCR dari kesebelas karyawan negatif, namun pihaknya dari Satgas Kecamatan Kuta Selatan, akan terus memperluas tracing. Langkah ini dilakukan bukan hanya untuk mengantisipasi kasus Omicron, namun kegiatan rutin untuk terus memastikan kawasan Kuta Selatan aman dari penularan COVID-19. “Kami masih terus perluas cakupan tracing. Ini bukan semata untuk mengantisipasi omicron, namun ini merupakan kegiatan rutin untuk memastikan kawasan aman,” bebernya.
Sebelumnya, setelah diumumkannya pasien COVID-19 varian Omicron asal Surabaya sempat berlibur di Bali sebelum terdeteksi, penelusuran dan pengambilan sampel langsung dilakukan. Untuk mengetahui riwayat kontak selama di Bali, tim surveillance Kuta Selatan telah turun melakukan penelusuran.
Pada Senin (3/1) telah dilakukan pengambilan sampel Swab PCR dari pegawai vila tempat pasien tersebut menginap. Sebanyak 11 orang pekerja vila menjalani tes dan hasilnya negatif. (Yudi Karnaedi/balipost)