DENPASAR, BALIPOST.com – Gempabumi tak hanya menguncang Banten pada Jumat (14/1). Di hari yang sama, pukul 23.43.25 WIB, wilayah NTB juga diguncang gempa tektonik.
Dari rilis BMKG, gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M4,8. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 7,93° LS ; 118,59° BT , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 61 km arah Utara Kota Bima, NTB pada kedalaman 23 km.
Hingga Sabtu (15/1), pukul 00.05 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 3 aktivitas gempabumi susulan (aftershock), dengan magnitudo terbesar M3,7.
Menurut Bambang Setiyo Prayitno, M.Si, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike slip).
Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Bima, Dompu, Sumbawa, Sumbawa Barat dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi Tsunami,” jelasnya.
Hingga Sabtu, 15 Januari 2022 pukul 00.05 WIB, Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 3 (tiga) aktivitas gempabumi susulan (aftershock), dengan magnitudo terbesar M3,7.
Masyarakat di lokasi terdampak diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. “Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah,” sarannya. (Winatha/balipost)