DENPASAR, BALIPOST.com – Di tengah kesibukannya menjadi Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali, I Made Rentin berhasil menyelesaikan Program Studi Doktor (Prodi S3) Ilmu Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (FEB Unud). Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali ini berhasil lulus dengan predikat Memuaskan setelah mengikuti Ujian Terbuka Promosi Doktor FEB Unud yang digelar secara daring, Senin (17/1).
Dalam disertasinya, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali ini mengangkat judul “Determinan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Wisata (Studi di Taman Edelweis Dusun Temukus Desa Besakih pada Kawasan Rawan Bencana Gunung Agung Bali). Disertasi ini sangat sejalan dengan bidang tugasnya di BPBD Provinsi Bali saat ini.
Ujian yang berlangsung selama 2 jam ini disaksikan secara online oleh Mayor Jenderal TNI (Purn.) Prof. Dr. Syamsul Maarif, M.Si. (Kepala BNPB Periode 2008-2015) dan Dr. Raditya Jati, S.Si.,M.Si., yang merupakan Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB.
Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Provinsi Bali, mengatakan selama ini daerah sekitar Gunung Agung (Desa Besakih) merupakan daerah wisata yang ramai dikunjungi wisatawan, baik yang melakukan wisata spiritual maupun bentuk wisata lain. Peristiwa erupsi Gunung Agung telah membuat adanya perubahan jumlah kunjungan wisatawan asing.
Masyarakat tentu saja mengalami dampak penurunan pariwisata, dan mulai mengembangkan bentuk pariwisata alternatif dengan pangsa pasar wisatawan lokal. Salah satunya adalah objek wisata Taman Edelweis yang berlokasi di Dusun Temukus Desa Besakih, dimana keberadaannya berasal dari inisiatif pemuda setempat.
Kendati demikian, atraksi wisata tersebut belum optimal karena minimnya keberdayaan masyarakat dalam bidang pariwisata. Oleh karena itu, keberadaan pelaku pemberdayaan sangat diharapkan perannya. Setelah dilakukan penelitian, bahwa potensi pariwisata di kawasan Taman Edelweis Dusun Temukus Desa Besakih pada Kawasan Rawan Bencana Gunung Agung Bali, meliputi wisata wisata alam, wisata spiritual, dan wisata budaya.
Beberapa temuan yang diperoleh, yaitu bahwa modal berpengaruh positif, namun tidak signifikan terhadap proses pemberdayaan dan keberdayaan masyarakat dalam pariwisata di Kawasan Rawan Bencana Gunung Agung. Kompetensi pelaku pemberdayaan juga berpengaruh positif, namun tidak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat di Kawasan Rawan Bencana Gunung Agung.
Oleh karena itu, peningkatan peran serta pemerintahan desa melalui penggunaan dana desa dalam pengembangan kawasan Taman Edelweis agar mampu mendukung dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Dana desa saat ini merupakan salah satu sumber pembiayaan pembangunan desa yang dapat dimanfaatkan untuk perbaikan infrastruktur, seperti jalan desa.
Di samping juga membangun sinergi di antara stakeholder terkait dalam hal ini pentahelik yang terdiri dari pemerintah, akademisi, swasta, masyarakat dan media di dalam pengembangan obyek wisata di kawasan Taman Edelweis, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (Winatha/balipost)