Seorang kurir pengiriman dengan sepeda motor dan seorang pengendara sepeda melintasi pusat kota selama penguncian COVID-19 di Sydney, Australia, Selasa (14/9/2021). (BP/Ant)

SYDNEY, BALIPOST.com – Australia pada Selasa (18/1), mengalami hari paling mematikan selama pandemi ketika wabah Omicron yang menyebar cepat terus mengerek angka rawat inap ke level tertinggi. Bahkan, di saat kasus harian sedikit turun.

Dikutip dari Kantor Berita Antara, sebanyak 74 kematian dilaporkan hingga Selasa pagi dari New South Wales, Victoria dan Queensland, tiga negara bagian terpadat. Ini, melebih rekor 57 kematian pada Kamis lalu, menurut data resmi.

Australia sedang bergulat dengan wabah COVID terburuk yang dipicu virus corona varian Omicron. Jumlah orang yang dirawat di rumah sakit kini paling banyak selama pandemi.

Baca juga:  Tiny penguin's clean bill of health after epic NZ-Australia swim

“Hari ini, adalah hari paling berat bagi negara bagian kami,” kata pemimpin New South Wales Dominic Perrottet dalam pengarahan media. New South Wales melaporkan 36 kematian pada Selasa, tertinggi selama pandemi.

Perrottet, yang konsisten menolak pembatasan ketat karena tingkat vaksinasi yang tinggi, mengatakan rumah-rumah sakit masih mampu mengatasi peningkatan jumlah pasien yang dirawat.

“Terlepas dari tantangannya, (peningkatan pasien) juga terjadi di belahan dunia yang lain,” kata dia.

Meskipun kasus rawat inap meningkat, Victoria pada Selasa menetapkan “kode cokelat” (status darurat jangka pendek) di rumah-rumah sakit.

Baca juga:  Bahasa Indonesia, Pelajaran Wajib bagi SMP di Australia

Status itu memberikan wewenang kepada pengelola RS untuk membatalkan layanan kesehatan yang tidak mendesak dan membatalkan cuti staf.

Pihak berwenang sebelumnya mengatakan kalangan muda usia yang belum divaksinasi menyumbang “sejumlah besar” kasus rawat inap di negara itu.

Meskipun negara-negara bagian menghindari lockdown dan terus membuka sektor bisnis, indeks kepercayaan konsumen Australia terpukul pekan lalu, menurut survei ANZ pada Selasa, karena wabah Omicron mendorong orang untuk melakukan penguncian sendiri dan menahan pengeluaran.

Baca juga:  Rumah Isoman di Jembrana Ditandai

Omicron juga telah menekan tingkat elektabilitas Perdana Menteri Scott Morrison, menurut jajak pendapat pada Selasa, dan menempatkan tokoh oposisi dari partai Buruh di posisi teratas beberapa bulan sebelum pemilihan federal.

Lebih dari 67.000 kasus baru dilaporkan di New South Wales, Victoria, Queensland dan Tasmania, turun dari rekor nasional 150.000 pada Kamis lalu. Negara-negara bagian lain belum menyerahkan data.

Selama pandemi, Australia telah melaporkan 2.757 kematian dan sekitar 1,6 juta kasus infeksi, 1,3 juta di antaranya tercatat dalam dua pekan lalu. (kmb/balipost)

BAGIKAN