Tangkapan layar - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Jakarta, Rabu (19/1/2022). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Perekonomian Indonesia akan tumbuh positif, seiring dengan momentum pemulihan ekonomi yang kian membaik. Perkiraan tersebut ditopang dengan pemulihan ekonomi yang cukup kuat pada triwulan IV-2021, setelah hanya tumbuh 3,5 persen pada triwulan III-2021 karena dampak COVID-19 varian Delta.

“Beberapa indikator estimasi dari Badan Kebijakan Fiskal, pertumbuhan ekonomi di triwulan IV-2021 ada di sekitar lima persen, jadi kami berharap keseluruhan tahun pertumbuhan akan di sekitar empat persen,” ungkap Sri Mulyani dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Jakarta, , dikutip dari Kantor Berita Antara, Rabu (19/1).

Baca juga:  Dilihat dari Sejumlah Indikator, Indonesia Belum Capai Endemi COVID-19

Maka dari itu, ia menuturkan outlook pertumbuhan ekonomi tahun lalu akan berada di titik paling atas dari perkiraan pemerintah, yakni empat persen, bukan di angka paling bawah yaitu 3,5 persen.

Keyakinan tersebut dilandaskan perkembangan konsumsi yang sangat kuat, investasi yang menunjukkan pemulihan, pertumbuhan kredit pulih sangat tinggi, dan belanja Pemerintah Pusat dan Daerah pada triwulan IV-2021 yang sangat kuat. “Ini yang menurut kami akan memberi dampak pada performa pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV-2021 yang menyebabkan keseluruhan tahun sangat kuat,” ucap Sri Mulyani.

Baca juga:  65 Persen Portofolio Kredit BRI Implementasikan Prinsip ESG

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menjelaskan penanganan COVID-19 Indonesia selama ini memang cukup baik, terutama pada saat varian Delta yang menyebabkan ekonomi domestik triwulan III-2021 menurun ke level 3,5 persen.

Bahkan kecepatan menangani varian tersebut jauh lebih baik dibanding Vietnam dan Malaysia, terlihat dari tren perbaikan ekonominya yang cenderung tidak secepat Indonesia untuk meningkat kembali. “Kalau kita penurunannya cukup dalam pada triwulan III-2021, namun kemudian kembali meningkat pada triwulan IV-2021 secara cukup baik,” ujarnya. (kmb/balipost)

Baca juga:  Produksi Melimpah, Harga Kelapa Anjlok

 

BAGIKAN